Sukses

Saat Anak-anak Gaza Tewas Dirudal, Orang Israel Selfie di Bunker

Liputan6.com, Tel Aviv - Serangan rudal menjadi momok bagi para warga sipil Gaza di Palestina. Setiap hari mereka selalu cemas saat militer Israel menghujani roket dan mengebom sejumlah kawasan.

Namun pemandangan berbeda terjadi di Israel. Saat serangan roket dari Hamas datang, orang negeri Zionis itu malah asyik selfie saat devakuasi demi menghindari gempuran.

Dalam sejumlah media sosial tersebar sejumlah foto selfie dengan sebutan "Bomb Shelter Selfies". Fenomena ini menjadi tren di kalangan warga Israel saat ini. Demikian yang dilansir News.com.au, Jumat (25/7/2014).

Salah satu foto yang beredar, yakni menunjukkan seorang pria tua dan wanita selfie dengan kondisi tanpa busana atas. Si lelaki yang uzur itu terlihat dengan dada yang lapang, sementara si wanita hanya mengenakan handuk. Keduanya berfoto narsis bersama di lokasi persembunyian dari serangan roket Hamas.



Foto lainnya memperlihatkan seorang pria berkacamata dan wanita yang berambut keriting pirang berfoto bersama dengan ekspresi seolah-olah ketakutan dengan mata melotot. Ada juga foto selfie sepasang suami istri menjulurkan lidah.



Tapi hal itu menuai kontroversi. Banyak orang mengecam aksi tersebut. Salah satunya adalah seorang netizen atau pengguna internet yang menyebut selfie itu tidak pantas dilakukan.

"Pihak mana yang tidak punya tempat bersembunyi yang aman? Adalah anak-anak Gaza. Ponsel mereka disimpan untuk menghemat baterai, agar tetap bisa dipakai jika sewaktu-waktu diperlakukan dalam keadaan darurat ketimbang menggunakannya untuk selfie. Karena tahukah Anda siapa yang mengendalikan listrik? Ya Israel," ujar pengguna internet itu.

Ssementara anak-anak dan perempuan di Palestina tak punya ponsel mewah secanggih mereka (warga Israel). Ini bukan hanya perang, tapi juga aksi pembersihan kultur budaya," imbuh dia.



Alih-alih menyesal, Eisen, salah satu warga Israel yang menginisiasi ide selfie tersebut justu membeberkan sanggahan bahwa mereka juga menderita. "Ada yang bilang kami selalu tersenyum saat diserang, tapi bukan berarti kami tidak menderita. Saya tak akan minta maaf," ujar Eisen.

Israel mulai melancarkan serangan militer ke Gaza sejak 8 Juli dengan tujuan menghentikan Hamas menembakkan roket ke Israel. Jumlah korban tewas hingga saat ini dilaporkan mencapai 800 warga Palestina dan 33 warga Israel. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini