Sukses

Koalisi Runtuh, PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk Mundur

Pengumuman pengunduran diri Yatsenyuk ini menyusul adanya gejolak dalam pemerintahan Ukraina.

Liputan6.com, Kiev - Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengumumkan pengunduran dirinya. Pengumuman pengunduran diri Yatsenyuk ini menyusul adanya gejolak dalam pemerintahan.

Yatsenyuk membuat pengumuman dari podium parlemen setelah dua pihak mengatakan mereka akan menarik diri dari koalisi yang memerintah. "Saya mengumumkan pengunduran diri saya menyusul runtuhnya koalisi," kata Yatsenyuk seperti dilansir Foxnews.com, Kamis (24/7/2014).

Yatsenyuk menjelaskan, parlemen tidak bisa lagi menjalankan tugasnya dan mengesahkan undang-undang yang diperlukan.

Partai nasionalis Svoboda dan gerakan Udar dipimpin oleh mantan petinju Vladimir Klitscho menarik diri dari kelompok legislator yang mengambil alih setelah mantan Presiden Viktor Yanukovich digulingkan oleh demonstran yang mencari hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa.

Arseniy Yatsenyuk menduduki posisi perdana menteri setelah mundurnya Mykola Azarov. Enam bulan silam, PM Ukraina Mykola Azarov dan seluruh anggota kabinet di negara itu juga mengundurkan diri. Saat itu pengunduran diri tersebut diterima Presiden Ukraina Viktor Yanukovych.

Keputusan penerimaan pengunduran diri perdana menteri dan kabinet diambil oleh Presiden Viktor Yanukovych dalam dekrit yang dikeluarkan pada Selasa, 28 Januari silam.

Mundur di Tengah Penyelidikan Insiden MH17

Pengunduran diri Yatsenyuk di tengah penyelidikan insiden penembakan pesawat Malaysia Airlines yang dirudal pemberontak pro-Rusia di Ukraina bagian timur. Sebanyak 298 penumpang tewas akibat jatuhnya pesawat MH17 pada Kamis 17 Juli 2014. Termasuk 13 warga negara Indonesia.

Rusia menjadi salah satu pihak yang dituding bertanggung jawab atas penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17. Moskow disebut sebagai pemasok senjata untuk pemberontak Ukraina pro-Rusia untuk menembakkan rudal ke pesawat.

Sejumlah pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki foto citra satelit yang menunjukkan rudal yang mengenai MH17 dan ditembakkan dari wilayah separatis pro-Rusia.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov meminta AS untuk tunjukkan bukti. "Dari mana data tersebut? Jika memang ada, mengapa itu tidak dipublikasikan?" cetus Antonov, seperti dimuat Russia Today, Kamis 24 Juli 2014. "Apa alasannya ia membuat tuduhan tersebut? Apakah itu dibuat-buat?" imbuh dia.

Baca juga:

WNI Keluarga Korban MH17 Bersiap Terbang ke Belanda
Rusia: Jika Kami Terlibat Penembakan MH17, Mana Buktinya?
Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.