Sukses

Demo Massa Perempuan di Depan Rumah Ahmad Dhani Dibubarkan

Massa yang mayoritas perempuan ini membawa poster-poster yang menghujat pentolan grup band Dewa 19 itu.

Liputan6.com, Jakarta - Massa tunarungu melakukan unjuk rasa di depan kediaman musisi Ahmad Dhani. Mereka menagih janji Ahmad Dhani terkait tweetnya yang bernazar akan memotong kemaluan jika sampai pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kalah dalam Pilpres 2014.

Aksi yang hanya berlangsung 10 menit tersebut terpaksa dibubarkan aparat Polres Jakarta Selatan dan Polsek Kebayoran Lama. Sebab, demo tersebut menyalahi aturan.

"Demo ini sebetulnya tidak boleh, karena berada di pemukiman warga. Dalam undang-undang juga diatur kok," ujar Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Riftazudin di lokasi, Jalan Pinang Mas, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2014).

Riftazudin mengatakan, setidaknya, puluhan personel polisi dari Polsek Kebayoran Lama dikerahkan untuk mengamankan demo ini. "Tadi kita turunkan 50 personel untuk mengamankan demo ini," ujarnya.

Pantauan di lapangan, massa yang mayoritas perempuan ini membawa poster-poster yang menghujat pentolan grup band Dewa 19 itu. Dalam poster tersebut tertulis, 'Mulutmu adalah harimaumu. Kami tunggu janjimu. Kami tunggu ya.'

Ada juga spanduk atau poster bertuliskan 'Ahmad Dhani buktikan janjimu.'

Menurut koordinator aksi Dwi, hingga saat ini Ahmad Dhani seperti menghilang setelah KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai presiden dan wapres terpilih 2014.

Dia mengatakan, bantahan Dani tentang janjinya tersebut hanya sebuah pembelaan karena ketakutan mengakui kesalahan. "Itu hanya pembenaran yang dia buat saja, karena dari pemberitaan yang sebelumnya kan memang dia terbukti nulis tweetnya," ujar Riftazudin.

Beberapa pekan sebelum pengumuman hasil Pilpres 2014 oleh KPU, beredar capture tweet dari Ahmad Dhani yang berisi "Saya akan potong kemaluan saya kalau Jokowi bisa menang dari Prabowo Subianto!! Itu Sumpah Saya!"

Ahmad Dhani telah menegaskan tak pernah sekali pun menulis di akun twitter tentang pemotongan alat kelaminnya apabila Jokowi jadi presiden. Menurut Dhani, kicauan tersebut adalah hasil rekayasa digital oleh pihak yang ingin menjatuhkan dirinya. Dhani mengaku tak mungkin mengumbar nazar tersebut.

Dhani mengatakan, apa yang dialaminya adalah modus baru untuk menjatuhkan nama baik seseorang melalui media. Sebab diakuinya, melalui media, pembaca bisa langsung percaya dengan berita yang disebarkan. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.