Sukses

Ahok Beberkan Ancaman Bom untuk Jokowi di Balaikota

"Hati-hati kalau pulang ke Balaikota, kita bisa ngebom Balaikota, kantor kamu," begitu isi ancaman yang datang dari faks.

Liputan6.com, Jakarta - Ada ancaman bom di Balaikota DKI yang berlokasi Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Sabtu 19 Juli pekan lalu. Menurut Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ancaman pengeboman itu ditujukan untuk Joko Widodo (Jokowi) melalui surat faksimilie.

"Itu ngancam Pak Jokowi. Ancam Pak Jokowi kalau pulang ke balkot (balaikota) awas segala macem gitu. Kan Pak Jokowi besok mau pulang, balik ke sini (Balaikota)," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Dia menjelaskan, nama Jokowi memang tak disebutkan secara langsung dalam surat tersebut, tapi kata-katanya mengarah kepada sosok capres nomor urut 2 itu.

"Saya lupa kalimatnya gimana. Intinya bilang 'Hati-hati kalau pulang ke Balaikota, kita bisa ngebom Balaikota, kantor kamu'. Gitu," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu

Karena itu, ia langsung menginstruksikan Biro Umum DKI untuk menambah pengamanan dan pengawasan oleh staf pengamanan dalam (Pamdal). Satpol PP dan personel kepolisian juga bersiaga.

"Polisi langsung sisir 20 lantai. Ya kita harus amanin lah. Harus dibikin steril dulu. Saya minta satpam awasi aja, orang-orang yang tidak dikenal diperhatiin. Metal detector dihidupin semua sekarang," ujar Ahok.

Ancaman bom juga diakui Kepala Biro Umum DKI Agustino Darmawan. Dia menjelaskan surat ancaman itu awalnya dikirim melalui faksimile ke Mapolda Metro Jaya. Kemudian, pihak Polda mengirimkan surat tersebut ke Biro Umum DKI pada Sabtu malam pekan lalu.

"Jam 9 malam waktu Sabtu itu, tim gegana polda langsung datang ke sini (Balaikota) menyisir tiap lantai gedung. Tapi nihil," jelas Agustino. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini