Sukses

Kritik Pedas PM Australia Soal Penanganan MH17 di Ukraina

"Putin mengatakan semua hal yang benar, dan sekarang kami menginginkan dia menepati perkataannya," kata PM Abbott.

Liputan6.com, Canberra - Kecewa dengan penanganan tragedi Malaysia Airlines (MAS) MH17 oleh otoritas Ukraina, Perdana Menteri Australia Tony Abbott melontarkan kritikan pedasnya.

"Lokasi kejadian yang ada di ladang Gabrovo, Ukraina lebih mirip area bersih-bersih taman daripada area investigasi forensik," cetus PM Abbott.

Ada 27 warga negara Australia di dalam pesawat yang diduga kuat ditembak jatuh oleh rudal. Total ada 298 penumpang dan 15 awak pesawat di dalam MH17, yang semuanya dinyatakan tewas dalam tragedi tragis pada 17 Juli 2014 malam lalu.

Saat berbincang dengan acara radio pagi setempat, 2GB, PM Abbott menyatakan dirinya telah berbicara via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pembicaraan keduanya merupakan yang pertama kali pascatragedi MH17.

"Dia (Putin) mengatakan semua hal yang benar, dan sekarang kami menginginkan dia menepati perkataannya," ucap Abbott kepada radio 2GB seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Senin (21/7/2014).

Namun Abbott menolak untuk menjelaskan lebih detail isi pembicaraannya dengan Putin.

Lokasi jatuhnya MAS MH17 berada di wilayah Ukraina bagian timur, dekat Donetsk yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia. Meskipun telah mendapat jaminan bahwa lokasi tersebut akan dijaga oleh separatis dengan baik, namun tetap saja terjadi hal-hal yang memicu kemarahan publik, termasuk Abbott.

Tayangan televisi dari lokasi kejadian, pada Minggu 20 Juli 2014 menunjukkan banyak jasad korban yang dipindahkan tanpa izin. Dilaporkan sekitar 200-an jasad telah ditempatkan di dalam gerbong kereta dengan pendingin.

PM Abbott menyatakan, tim investigasi Australia termasuk personel kepolisian telah berada di Kiev, Ukraina. Namun tidak bisa mendatangi lokasi kejadian.

Kendati demikian, Abbott menyebut ada sejumlah perkembangan dari upaya yang dilakukan pemerintah Ukraina, terkait akses ke lokasi kejadian.

"Tapi masih jauh dari kata puas, dengan cara penanganan di lokasi kejadian. Itu lebih mirip seperti bersih-bersih taman daripada investigasi forensik. Ini benar-benar tidak bisa diterima," tegas Abbott.

Sejauh ini, Australia terus mendorong adanya resolusi PBB terkait tragedi MH17, yang isinya menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab diadili dengan setimpal serta agar kelompok bersenjata di lokasi kejadian tidak berkompromi atau mengganggu integritas para korban.

PM Abbott akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan G20 Leaders Summit pada November mendatang. Yang akan dihadiri oleh Presiden Putin dan pemimpin dunia lainnya.

Terkait insiden nahas yang menimpa MH17, muncul seruan agar Abbott melarang Putin untuk hadir dari pertemuan tersebut. Namun Abbott menegaskan, masih ada waktu bagi Rusia untuk berperan aktif dalam komunitas internasional dan mendukung penyelidikan yang menyeluruh dan berani. (Safira Badri)

Baca Juga:

Pasukan Hamas Culik Tentara Israel dari Medan Pertempuran

87 Warga Tewas Sehari, Presiden Palestina Tetapkan Hari Berkabung

Hamas Gunakan Keledai Bomber Bunuh Diri Hancurkan Israel?

Hamas Tumpas 11 Tentara Israel dalam 24 JamKesaksian Horor Warga Ukraina Sesaat Setelah Pesawat MH17 Meledak

Anaknya Menghilang di Pesawat MH370, Sang Cucu Tewas di MH17

Kata-kata Terakhir Penumpang Pesawat MH17 yang Diroket

Kenapa MH17 Terbang di Zona Perang? Ini Penjelasan PM Malaysia

Beredar Transkrip "Kami Menembak Pesawat", Terkait Tragedi MH17?

Dua Bocah Ini Belum Tahu Ibunya si Pramugari MH17 Meninggal

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.