Sukses

Bantah Tembak MH17, Rusia: Pesawat AU Kami Tak di Daerah itu

"Laporan resmi dari Kiev menjelaskan bahwa tembakan pesawat mereka di udara tak menimbulkan kerusakan serius," ulas Kemenhan Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat 18 Juli 2014, membantah bertanggung jawab atas penembakan jet Malaysia Airlines MH17 di bagian timur Ukraina. Di mana dua black box di lokasi kecelakaan telah ditemukan tim layanan darurat negeri pimpinan Vladimir Putin itu.

"Pada tanggal 17 Juli, sistem pertahanan udara dari Angkatan Bersenjata Federasi Rusia tidak bekerja di daerah itu. Pesawat Angkatan Udara dari Rusia tidak melakukan apa pun pada 17 Juli, di daerah berbatasan dengan wilayah Donetsk," demikian ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada situsnya yang dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (19/7/2014).

"Informasi ini sepenuhnya terkonfirmasi secara objektif," tambah pernyataan itu.

"Ada unit Angkatan Bersenjata Ukraina pada daerah bencana. Unit dipersenjatai dengan sistem rudal anti-pesawat Buk-M1," urai pernyataan itu merujuk kemungkinan keterlibatan Ukraina.

Sistem Buk-M1, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, mampu mendeteksi target udara pada jarak hingga 160 kilometer (sekitar 100 mil) dan bisa menembak ke ketinggian pada kisaran lebih dari 30 kilometer (18 mil).

"Selain itu, di langit di atas wilayah Donetsk, pesawat Angkatan Udara Ukraina yang dilengkapi dengan berbagai jenis rudal selalu hadir. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan," beber Kementerian Pertahanan Rusia.

"Laporan resmi dari Kiev menjelaskan bahwa tembakan pesawat mereka di udara tak menimbulkan kerusakan serius," ulas kementerian itu.

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan pihaknya prihatin dengan alat canggih dan jumlah senjata yang digunakan oleh pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina, setelah kecelakaan jet Malaysia Airlines ada.

"Kami prihatin tentang meningkatnya jumlah senjata berat dioperasikan...Serta meningkatnya kecanggihan sistem ini," kata seorang pejabat NATO yang tak disebutkan identitasnya.

"Kami telah melihat bahwa Rusia memungkinkan mengirim tentara bayaran dan senjata berat melintasi perbatasan ke dalam Ukraina," tambah pejabat itu.

"Catatan penerbangan mereka saat ini sedang ditinjau, tetapi mengingat jarak mereka dari lokasi kecelakaan, kami tak yakin pesawat kami merekam insiden itu," ucap si pejabat.

Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen menyerukan penyelidikan internasional atas jatuhnya MH17, di tengah kecurigaan para pemberontak menembak jatuh pesawat MH17 bawah menggunakan rudal.

298 Orang di pesawat maskapai MH17. Mereka terdiri dari 283 penumpang dan 15 kru pesawat.

Adapun penumpang yang sudah teridentifikasi terdiri dari Belanda 189 orang, Malaysia 44 orang, Australia 27 orang, Indonesia 12 orang, Inggris Raya 9 orang, Belgia 4 orang, Jerman 4 orang, Filipina 3 orang, Kanada 1 orang, dan Selandia Baru 1 orang. (Ans)

Baca Juga:

Pasangan Ini Nyaris Jadi Korban Tragedi Pesawat MH17

Pesan Terakhir Gerda WNI Penumpang MH17 Sebelum Pesawat Dirudal

MH17 Ditembak Rudal di Ukraina, Jokowi-JK Turut Berbelasungkawa 

Sekitar 100 Ahli AIDS jadi Korban Tragedi MH17 di Langit Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.