Sukses

Video Malam Mencekam di Lokasi Jatuhnya Malaysia Airlines MH17

MH17 berakhir di sebuah tanah lapang di Desa Grabovo, Donetsk. Sekitar 40 kilometer dari perbatasan Ukraina dan Rusia

Liputan6.com, Kiev - Jasad-jasad yang bergeletakan, logam-logam bengkok, puing dan reruntuhan pesawat gosong, asap hitam yang terus mengepul. Ada tubuh seorang perempuan muda terlempar sekitar 500 meter dari titik jatuh. Bau avtur dan karet terbakar menggantung di udara.

Pemandangan mengerikan itu terpampang di sebuah tanah lapang di Desa  Grabovo, Donetsk yang dikuasai pemberontak, sekitar 40 kilometer dari perbatasan Ukraina dan Rusia. Di situlah terbaring bangkai pesawat Malaysia Airlines MH17 yang dihantam rudal dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur.

Pesawat diduga sudah rusak sebelum jatuh menghujam Bumi. Di lokasi juga ditemukan potongan badan pesawat yang berciri Malaysia Airlines: gadis putih, merah, dan biru.

Kokpit dan salah satu turbin terongok pada jarak yang terpisah, sekitar 1 kilometer satu sama lain. Penduduk setempat menyebut, ekor kapal terbang bahkan berada lebih jauh, dalam jarak 10 kilometer.

Seorang penduduk lokal yang sedang bekerja di ladang saat insiden terjadi mengaku takut bukan kepalang, dia khawatir kapal terbang akan menimpanya. Petani lain berujar sedang berada di atas traktor saat mendengar ledakan keras. "Lalu aku melihat pesawat jatuh dan terbelah dua. Asap tebal mengepul," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari Guardian.

Tak ada tanda-tanda korban selamat dari MH17, yang lepas landas tak lama usai tengah hari dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, dengan 298 orang di dalamnya, awak pesawat dan penumpang -- termasuk 3 bayi.

Petugas penyelamat menancapkan tongkat dengan bendera putih di titik-titik di mana jasad manusia ditemukan.

Para penyelidik menyisir lokasi kejadian hingga malam. Kegelapan yang menyelimuti lokasi kejadian membuat suasana makin mencekam. Asap masih mengepul dari bagian mesin MH17.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengatakan, tidak ada panggilan darurat sebelum pesawat itu jatuh dan bahwa rute penerbangan dinyatakan aman oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.

Sementara, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko menanggapi kecelakaan yang terjadi di wilayahnya secara emosional. "Ini bukanlah 'insiden', ini bukan 'bencana', ini adalah tindakan teroris," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.