Sukses

Laptop Selamatkan Pria Ini dari Serangan Panah

Tak menyerah karena senjata meleset dari target, penyerang lantas mengayunkan kapak ke kepala korban.

Liputan6.com, Sydney - Kejadian yang tak terduga kerap datang dalam kehidupan kita. Jika kita diserang, mungkin kita akan melakukan perlawanan menggunakan senjata atau teknik bela diri. Tetapi bagaimana kalau yang menyelamatkan kita adalah sebuah benda elektronik, yaitu laptop?

Sebuah laptop dan seseorang yang kebetulan lewat telah membantu menyelamatkan seorang pria bernama Greg Williams yang diserang dengan panah dan golok di Central Coast, negara bagian New South Wales, Australia.

Polisi mengatakan, pria berusia 56 tahun itu sedang berdiri di halaman depan rumahnya ketika diserang dengan panah pada Selasa 15 Juli 2014. Untungnya, panah itu meleset dan malah mengenai laptopnya.

Tak menyerah karena senjata meleset dari target, penyerang lantas mengayunkan kapak ke kepala korban.

Beruntung, seseorang yang kebetulan lewat segera menolong sehingga serangan itu terhenti. Tak lama kemudian, pelaku yang bernama Jeffrey Hooten  langsung ditangkap polisi. Seperti dikutip dari ABC Australia pada Kamis (17/7/2014) insiden itu terjadi pada pukul 13:30 siang, situasi di lokasi tak sepi-sepi amat.

John Goddard dari kepolisian setempat mengatakan, "Panah itu mengenai laptop yang sedang dipegang oleh pria tersebut." Polisi ini menduga, setelah panah tidak mengenai sasaran, pelaku kemudian berlari ke arah korban dan berusaha memukul kepalanya dengan kapak.

"Pergumulan singkat terjadi sampai seorang pria lainnya yang kebetulan berada di lokasi menolong korban, ia dilarikan ke RS dan luka di kepalanya dijahit, dan kemudian diperbolehkan pulang" ujarnya lagi.

Setelah ditelusuri dari dokumen pengadilan, pelaku yang berusia 49 tahun itu datang ke Australia pada 8 Juli lalu. Ia berasal dari Texas, Amerika Serikat dan berencana pulang Jumat besok. Diduga misinya ke Negeri Kanguru hanya untuk membunuh Greg.

Greg adalah suami dari mantan istri Jeffrey. Mantan istri tersebut bernama Stephanie Williams. Mereka bercerai pada tahun 2009 dan kontak antara mereka telah terputus. Namun, motif penyerangan sejauh ini belum diungkap ke publik.

Pelaku juga diduga membawa serta pisau dan seutas kawat. Dia langsung dihadapkan ke pengadilan pada Rabu 16 Juli 2014. Tetapi, kasus ini ditunda penyelesaiannya sampai bulan September mendatang. (Safira Badri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini