Sukses

Atasi Banjir di Jakpus, Ahok Pasang Pompa Waduk Melati

Penambahan pompa tersebut diharapkan dapat mengurangi efek banjir selama 25 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemasangan pompa air di Waduk Melati, Jalan Dukuh Pinggir, Jakarta Pusat, telah masuk dalam tahap perencanaan. Hal itu dilakukan setelah PT Intiland menganalisis kapasitas pompa air yang dapat mengantisipasi banjir hingga 25 tahun ke depan pada tahun lalu.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Jakarta PT Intiland Tbk Suhendro Prabowo mengatakan pihaknya diminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk meningkatkan kapasitas Waduk Melati, salah satunya dengan pemasangan pompa air. Agar peran Waduk Melati sebagai area tangkapan air dapat ditingkatkan. Sehingga dapat mengamankan kawasan Sudirman dan Thamrin dari banjir.

"Kami menyanggupi permintaan tersebut. Sekarang sedang masuk dalam tahap perencanaan," kata Suhendro ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Dia menjelaskan, tahap perencanaan ini untuk mengetahui berapa pompa yang akan dipasang. Selain itu, juga terkait berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk membeli pompa air tersebut.

"Ya sekarang kita lagi hitung-hitungan lah. Ini kan pakai program CSR (corporate social responsibility) kita. Jadi kita lagi rencanakan, mau ada berapa pompa, mau dipasang di mana saja dan berapa biayanya?" ujarnya.

Dia mengaku belum dapat memastikan kapan tahap perencanaan tersebut akan rampung. Namun, pihaknya berjanji menyelesaikan perencanaan agar dapat segera masuk dalam tahap pengerjaan pemasangan pompa air.

"Pemasangan pompa air di Waduk Melati bukan berarti langsung bisa menghilangkan banjir di kawasan Sudirman dan Thamrin. Karena Waduk Melati kan merupakan parkiran air dari Kali Cideng. Kalau Kali Cideng meluap maka aliran air kali akan mengalir ke Waduk Melati," jelasnya.

Paling tidak, lanjutnya, dengan penambahan pompa tersebut, diharapkan tidak hanya dapat mengurangi efek banjir selama 25 tahun, tapi juga dapat mempercepat waktu surut banjir, yang tadinya butuh waktu 10 jam, kini bisa 3 jam

Rencananya, Intiland akan menyediakan pompa air yang mampu menyedot air sebesar 30 meter kubik per detik dari awalnya hanya 12 meter kubik per detik. Setelah penambahan kapasitas, lanjutnya, Intiland harus melakukan perawatan pompa air.

PT Intiland, lanjutnya, akan membangun pompa air Waduk Melati dengan sistem pengelolaan yang berbasis one polder one management (Satu pompa satu manajemen). Sehingga pompa yang akan dibangun akan didirikan dalam satu manajemen perawatan.

Karena itu, pihaknya ingin menyatukan manajemen perawatan pompa di Waduk Melati dengan Kali Cideng. Waduk Melati tidak bisa berdiri sendiri, tetap tergantung pada Kali Cideng yang akan diperdalam minus 5,5 meter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
    Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.

    Banjir

Video Terkini