Sukses

Bandara Libya Digempur Roket: 2 Tewas, 12 Pesawat Hangus

Serangan untuk mengusir pemberontak, yang bagi rakyat Libya adalah dua sisi: berkah sekaligus kutukan.

Liputan6.com, Tripoli - Penyerangan dengan menggunakan roket terjadi di bandara utama Libya di Tripoli. Hanya sehari setelah pertempuran sengit yang memaksa fasilitas tersebut ditutup.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/7/2014), setidaknya 2 orang tewas dan 6 lainnya terluka. Serangan juga merusak 12 pesawat terbang dan menara kontrol.

Seorang petugas keamanan kepada BBC mengatakan, serangan ke bandara dilakukan dengan banyak roket pada Senin malam. "Termasuk roket-roket Grad," kata dia.

Juga dilaporkan, setidaknya 1 dari korban tewas adalah petugas keamanan yang berusaha melindungi bandara. Semua penerbangan dari dan ke gerbang utama Libya menuju dunia itu dibatalkan sampai setidaknya Rabu depan.

Pertempuran tersebut membuat PBB mengumumkan semua stafnya dari Libya -- yang terus bergolak sejak lengsernya diktator Moammar Khadafi pada 2011.

"Misi menyimpulkan bahwa tak mungkin melanjutkan pekerjaan...sementara pada saat yang sama memastikan keamanan dan keselamatan para staf," demikian pernyataan PBB.

Bandara Internasional Tripoli, yang letaknya 30 km selatan Ibukota, adalah bandara utama Libya ke luar negeri.

Bandara terbesar kedua di Benghazi telah ditutup selama 2 bulan. Sementara Bandara Misrata, bandara yang tersisa untuk melayani penerbangan internasional secara reguler, juga ditutup Senin kemarin.

Sebuah aliansi milisi berusaha untuk mengusir pemberontak dari wilayah Zintan -- yang menguasai Bandara Tripoli selama setidaknya 2 tahun.

Para analis mengatakan, pemberontak bagi rakyat Libya adalah dua sisi: berkah sekaligus kutukan.

Di satu sisi, karena tidak adanya tentara yang efektif, mereka memberikan jaminan keamanan dan melindungi perbatasan.

Di sisi lain, mereka telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, penahanan tidak sah, dan main hakim sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.