Sukses

Ahok Pesimistis Penyerapan Anggaran DKI Capai 97%

Menurut Ahok, penyelenggaraan keuangan daerah di Jakarta belum dapat berjalan normal.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pesimistis penyerapan anggaran Pemprov DKI bakal mampu mencapai 97% hingga akhir 2014. Sebab hingga awal semester II, penyerapan dari total anggaran Rp 72 triliun baru 20% saja.

"Mencapai target 97%, saya kira susah, waktunya juga sudah sangat mepet, tinggal 5 bulan. Apalagi kalau ada pembelian tanah. Karena tanah orang bisa gugat," ujar pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Menurut Ahok, penyelenggaraan keuangan daerah di Jakarta belum dapat berjalan normal. Ini lantaran pelayanan lelang satu pintu oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) dan harga satuan barang untuk paket kegiatan yang dilelang belum rampung.

Hal itu terjadi karena saat ini masih masa transisi perubahan proses lelang yang tadinya dilakukan di tiap dinas ke sistem layanan lelang ULP DKI secara terpusat. Namun, dia berharap pada 2015 mendatang, penyelenggaraan pembangunan Kota Jakarta akan semakin baik.

Apalagi saat ini Pemprov DKI telah memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) DKI baru yang kini dijabat oleh mantan Walikota Jakarta Pusat Saefullah. Sehingga pekerjaan ini nantinya akan diurus oleh Sekda DKI.

"Ini urusan Pak Saefullah. Dia akan tekan untuk ULP, dia akan langsung lakukan. Kegiatan mana yang bisa e-katalog, dan mana yang bisa buruan orang kerja, semua dipisah-pisah, tidak ada lagi yang digabung kayak tender, gitu," ujar Ahok.

Sekda DKI Jakarta Saefullah berjanji akan berupaya mendongkrak realisasi penyerapan anggaran yang tinggal 5 bulan lagi untuk mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran sebesar 57%.

"Ya kita sudah mapping dalam satu hingga dua hari ke depan. Mana yang bisa dikerjakan. Ini kan sudah lewat pertengahan tahun 2014. Saya mau optimalkan peranan ULP DKI," ucap Saefullah. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini