Sukses

Bayi 2 Bulan di Suriah 16 Jam Terkubur Hidup-hidup di Bawah Puing

Rintihan lemah seorang bayi menjadi pertanda kehidupan di balik timbunan puing-puing bangunan yang dibom.

Liputan6.com, Aleppo - Masih ada keajaiban di tengah konflik dan pertempuran yang tak kunjung usai di Suriah. Rintihan lemah seorang bayi menjadi pertanda kehidupan di balik timbunan puing-puing bangunan yang hancur akibat bom.

Dengan petunjuk itu, petugas penyelamat mencari di mana gerangan asal suara. Upaya penyelamatan tak berjalan mudah. Perlu 16 jam untuk menemukan posisi sang bayi, mengangkat dan membolongi puing-puing untuk menyelamatkannya.

Momentum luar biasa tersebut direkam dalam video yang muncul di Twitter dan YouTube yang diunggah oleh kelompok yang menamakan dirinya 'Aleppo Civil Defence'.
 
Seorang pria terekam memindahkan bebatuan dengan tangannya, untuk meraih bayi yang meratap dari balik dinding runtuh.Perlahan, ia mengangkat bayi merah itu.

Saat kepala berdarah dan berdebu muncul, relawan lain mengulurkan tangan, melindunginya dari puing tajam.



Saat seluruh tubuhnya terangkat keseluruhan dari lubang puing, tangis si bayi pecah. Seorang pria, dengan senyum terkembang, memeluknya.

Air mata mengalir juga dari mereka yang menyaksikan. "Allahu Akbar," seru mereka. Allah Maha Besar. 



Kabar gembira lainnya, ibu si bayi juga dilaporkan selamat. "Setelah bekerja 16 jam dalam kondisi sulit, pertahanan sipil di Ansari (bagian selatan Aleppo) berhasil menyelamatkan bayi perempuan berusia 2 bulan dan ibunya yang terluka," demikian pesan yang diposting dalam video tersebut, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Sabtu (12/7/2014).

Belum dimungkinkan adanya verifikasi independen terkait keaslian rekaman 30 detik tersebut, juga di mana insiden itu terjadi. 



Serangan udara setiap hari oleh pasukan rezim Suriah telah menewaskan ratusan orang di wilayah Aleppo yang dikuasai pemberontak. Memicu kecaman internasional.

Sebaliknya, pemberontak terus menembakkan bom mortir di sektor barat Aleppo yang dikuasai pemerintah -- yang dulu menjadi pusat perdagangan Suriah sebelum perang saudara meletus pada tahun 2011.

Tak hanya Suriah, kini, warga Gaza, Palestina yang dilanda nestapa akibat agresi Israel. Terutama anak-anak.

Sudah lebih dari 112 orang tewas dalam 5 hari pelaksanaan Operasi Protective Edge yang dilakukan Israel. Mayoritas warga sipil, termasuk para bocah tak berdosa.  (Riz)

Baca Juga:
Hamas Ancam Tembakkan Roket ke Bandara Internasional Israel
Presenter Cantik Rusia Emosi, Kecam Sikap AS Soal Gaza
Jumlah Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Jadi 112 Orang
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.