Sukses

Israel Menolak Hentikan Operasi di Jalur Gaza

PM Netanyahu menegaskan Israel berhak menggunakan kekuatan militer dan tak ada tekanan internasional yang bisa mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Israel akan mengabaikan tekanan asing yang meminta penghentian operasi militer di Jalur Gaza, Palestina. Demikian dikatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ia mengatakan Israel sudah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di Gaza sejak Selasa lalu dan menggunakan kekuatan dengan skala 2 kali lebih besar dari operasi serupa yang dilancarkan pada 2012.

PM Netanyahu juga mengatakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel berlangsung positif. Namun ia menegaskan tidak ada yang bisa mencegah Israel.

"Tidak akan ada tekanan internasional yang bisa mencegah Israel menggunakan kekuatan," ujarnya seperti dilansir BBC, Sabtu (12/7/2014).

Tapi, Komisioner PBB untuk masalah HAM, Navi Pillay mengatakan ada keraguan yang sangat besar apakah operasi militer Israel sesuai dengan hukum internasional yang melarang mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran.

"Kami menerima berbagai laporan sudah jatuh banyak korban sipil, termasuk anak-anak, sebagai akibat dari serangan terhadap rumah-rumah warga," kata Pilay.

Israel berulang kali mengatakan bahwa mereka mencoba untuk menghindari korban di pihak warga sipil, namun kelompok-kelompok militan sering menyembunyikan aset militer di permukiman warga sipil.

Sumber-sumber Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara. Sementara itu kelompok-kelompok militan di Gaza melanjutkan penembakan roket ke Israel yang menyebabkan kerusakan dan sejumlah orang mengalami luka-luka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini