Sukses

Tragis! Mustafa Terlempar Saat Bom Israel Bunuh Istri dan Anaknya

Korban termuda Mohammed Malakiyeh, yang berpulang dalam usia amat belia: 18 bulan. Ia tewas disamping ibunya.

Liputan6.com, Gaza - Tubuh Mustafa Malaka terlempar saat rudal Israel menghantam rumahnya di Jalur Gaza dan menewaskan sang istri, Hana serta anak lelakinya, Mohammad.

Tubuhnya yang luka parah tergeletak di antara puing-puing. Diselimuti debu kelabu. Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Jumat (11/7/2014), Mustafa adalah mantan perwira di dinas keamanan Hamas. Namun, belakangan ia lebih banyak menganggur, karena krisis keuangan yang melanda Hamas.

Kalaupun masih diminta bertugas, Mustafa tak mendapat bayaran. Ia berternak ayam di halaman belakang untuk mencari nafkah. Kini, ia kehilangan segalanya, kecuali nyawa.

Sementara itu di Bait Hanoun. Rabu itu, Shayma sedang berjalan bersama keluarganya. Tiba-tiba serangan udara menghantam rumah di dekatnya.

Bocah 4 tahun itu berlari. Kemudian Israel melancarkan serangan lain. Kini ia terbaring tak berdaya di amben rumah sakit, akibat pecahan rudal menghujam tubuh mungilnya. Shayma tak tahu, ibu, ayah, dan saudarinya telah tewas.

Duduk di pinggir tempat tidurnya di Rumah Sakit Al Shiffa, bibinya, Sameh Fayeg Al Masri, mengelap dahi sang keponakan.

Ia mengamati dada Shayma yang naik turun -- satu-satunya tanda kehidupan dari tubuh pucat yang dipenuhi luka. Kata dokter, bocah itu bisa pulih, tapi butuh waktu lama. Juga sedikit keajaiban.

"Kami (Palestina) harus berhenti menembakkan roket. Dan mereka (Israel) harus berhenti menyerang," kata Sameh, emosional, seperti Liputan6.com kutip dari Sky News. "Anak-anak tak berdosa yang harus membayarkan. Apa yang mereka lakukan sehingga harus menerima ini semua?"

Sameh kembali menatap Shayma, air matanya menetes. "Hanya Allah yang tahu, apakah ia akan hidup atau mati. Masih ada serpihan bom di tubuhnya."

Israel berdalih serangan bertubi yang diluncurkan ke Gaza dalam Operasi 'Protective Edge' adalah untuk membalas roket yang diluncurkan Hamas ke wilayahnya. Namun, hukuman itu bersifat kolektif, dirasakan seluruh warga di wilayah Palestina yang telah menderita akibat blokade.

Setidaknya 100 warga Palestina tewas, 670 lainnya terluka sejak Israel memulai serangan ke Gaza.

Data Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 21 warga Palestina, yang berusia di bawah 16 tahun, menjadi korban agresi Israel. Yang termuda adalah Mohammed Malakiyeh, yang berpulang dalam usia amat muda: 18 bulan. Ia tewas di samping ibunya. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.