Sukses

Hamas Serukan 'Perisai Manusia' di Gaza

Kami, Hamas, menyerukan kepada rakyat kami untuk menjalankan kebijakan ini untuk melindungi rumah-rumah Palestina.

Liputan6.com, Gaza - Terkait bara peperangan konflik Hamas-Israel yang semakin panas sekarang ini, korban-korban sipil terus berjatuhan di Gaza akibat serangan udara Israel.

Foto-foto korban serangan udara Israel bertaburan di dunia maya, disertai seruan-seruan untuk membalas dendam. Selain karena serangan Israel yang membabi-buta, banyaknya korban sipil di Gaza juga ditengarai disebabkan oleh adanya “perisai manusia”.

Dalam suatu wawancara televisi dengan Al-Aqsa TV, 8 Juli 2014, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI), juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menyerukan agar rakyat Palestina menjadi perisai manusia menghadapi serangan Israel. Berikut ini cuplikan terjemahan bebasnya:

Pembawa acara: "Apakah masih ada orang-orang yang naik ke atap?"

Reporter: "Saksi-saksi mengatakan adanya sekumpulan besar orang, dan penduduk masih mendatangi rumah keluarga Kawari sebagai upaya mencegah pesawat-pesawat tempur pendudukan zionis menyasar rumah itu."

Pembawa acara kemudian mengalihkan pembicaraan kepada Sami Abu Zuhri (SAZ).

Pembawa acara: "Apa komentar Anda tentang ini? Rakyat kembali ke cara-cara perisai manusia, yang terbukti berhasil di masa syuhada Nizar Riyan..."

SAZ: "Hal ini mengokohkan sifat kaum pejuang jihad yang mulia, yang mempertahankan hak-hak dan rumah-rumah mereka bertelanjang dada dan dengan darah mereka.”

SAZ: “Kebijakan penduduk menghadapi pesawat-pesawat tempur Israel dengan bertelanjang dada untuk melindungi rumah-rumah mereka terbukti tepatguna melawan pendudukan. Lebih jauh lagi, kebijakan ini mencerminkan sifat bangsa kita yang berani dan penuh tekad.”

SAZ: “Kami, Hamas, menyerukan kepada rakyat kami untuk menjalankan kebijakan ini untuk melindungi rumah-rumah Palestina.”

"Syuhada Nizar Riyan" yang disebutkan dalam wawancara itu adalah seorang pemimpin Hamas yang terbunuh di rumahnya dalam serangan udara Israel di masa Operation Cast Lead (2009). Ia tewas bersama dengan empat istri dan sebelas anaknya.

Sebelum menyerang rumah Nizar Riyan, yang saat itu dipergunakan menjadi gudang senjata, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) telah memperingatkan pihak keluarganya akan datangnya serangan dan meminta mereka meninggalkan tempat itu, namun, menurut pengakuan salah seorang lelaki menantunya, mereka dilarang oleh Nizar Riyan untuk meninggalkan rumah tersebut. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini