Ahok Siapkan Surat Permohonan Reshuffle Pejabat DKI ke Mendagri

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hitung cepat atau quick count Pilpres sementara, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Jokowi-JK lebih unggul dengan perolehan di kisaran 52% suara. Sedangkan rivalnya Prabowo-Hatta mendapatkan sekitar 48%.

Usai mengetahui kemenangan sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memastikan ia akan mengirim surat permohonan usulan penggantian pejabat Eselon II Pemprov DKI pada Kamis 10 Juli 2014 besok. Karena sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri, jika ingin melakukan mutasi, Plt kepala daerah harus meminta izin Mendagri.

"Besok saya mau kirim surat ke Mendagri. Mau reshuffle eselon II," ucap Ahok di kediamannya di Komplek Pantai Mutiara blok 39 J, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (9/7/2014).

Ahok mengatakan, urutan pertama dalam daftar pejabat eselon II yang akan dimutasi olehnya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Manggas Rudy Siahaan. Kemudian, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Endang Widjajanti. Karena banyak temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK) soal masalah aset Pemerintah Jakarta.

Selain itu, lanjut Ahok, Walikota Jakarta Timur Krisdianto juga rencananya akan terkena reshuffle. Begitu juga dengan Walikota Jakarta Pusat Saefullah yang digadang-gang menjadi Sekda DKI, serta Walikota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, karena rencananya akan dinaikkan jabatannya.

"Banyak yang musti dievaluasi. Saya mau rancang surat pemberitahuan ke Mendagri, kalau kita mau ganti. Dia (Mendagri) akan lapor ke Pak Jokowi," ucapnya.

Ketika ditanya apakah rencana mengganti beberapa pejabat eselon II DKI itu sudah diberi tahu kepada Jokowi, Ahok mengaku nantinya Mendagri sendiri yang akan melaporkan dan meminta saran Jokowi sebagai Gubernur DKI non-aktif. Karena dirinya tak ingin merusak suasana Pemilu Presiden. "Saya nggak mau ganggu suasana hatinya. Hehe," ucap Ahok.

Sesuai aturan yang ada, apabila Jokowi memenangkan Pilpres 2014, maka Ahok sebagai Wakil Gubernur secara otomatis naik jabatan menjadi Gubernur DKI Jakarta. (Ein)