Sukses

Gadis 13 Tahun Diperkosa dan Dibunuh di Kereta, Thailand Gempar

Remaja malang tersebut ditemukan tak bernyawa di pinggir rel. Rakyat menuntut hukuman mati bagi para penjahat seksual.

Liputan6.com, Bangkok - Seorang gadis berusia 13 tahun diperkosa secara brutal dan dibunuh di kereta api dalam perjalanan malam di Thailand. Hal ini sontak memicu kemarahan publik Negeri Gajah.

Seperti dimuat ABC, Rabu (9/7/2014), jasad remaja tersebut ditemukan di dekat rel kereta Distrik Pranburi, Provinsi Prachuap Khirikhan, pada Selasa 8 Juli 2014.

Korban diperkosa saat menumpang kereta perjalanan malam pulang ke rumah, dari Provinsi Surat Thani ke Ibukota Bangkok, bersama saudara dan teman-temannya.

Tiba-tiba, ada seorang pemuda datang dan menyerangnya. Tak disebutkan apakah saudara dan teman korban juga diserang.

Keesokan harinya, wanita malang tersebut ditemukan tak bernyawa di pinggir rel. Polisi langsung menyelidiki kasus ini dan berhasil menangkap pelaku yang diketahui sebagai petugas kereta api bernama Wanchai Saengkhao.

"Kasus seperti ini sangat jarang terjadi di Thailand. Pelaku memanfaatkan kesempatan untuk berbuat seperti itu," ujar Komandan Kepolisian Bidang Perlindungan Anak dan Wanita, Napanwut Liemsa-nguan.

Dia menjelaskan, saat diinterogasi, pelaku mengaku dirinya sedang mabuk. Tersangka juga mengaku dirinya tak sadar telah melakukan perbuatan tersebut. Meski demikian, ia tetap dijerat pasal pemerkosaan, pembunuhan, dan terancam hukuman mati.

Deputi Kepolisian Nasional Thailand Ek Angsananond mengatakan, pihaknya akan mengusut serius kasus ini demi menjawab desakan warga yang meminta pelaku untuk dihukum seberat-beratnya: mati.

"Kami berhasil membekuknya dari hasil pelacakan ponsel korban. Dia diketahui sempat mencuri ponsel milik korban dan menjualnya ke seseorang di Bangkok. Dan kami berhasil menemukannya," jelas Ek, seperti dimuat Bangkok Post.

Miss Thailand 2014 Nonthawan "Maeya" Thongleng membuat poster di Instagram untuk menyerukan pemerintah yang saat ini dipegang militer untuk melakukan perubahan. Terutama dalam hal perlindungan terhadap wanita.

"Saya berharap sekali ada perubahan soal ini. Kita butuh perubahan. Pemerkosa harus dihukum berat," tulis Maeye. (Ein)

Baca juga:

Kisah Mal New World Bangkok, Dulu Mewah Kini Dihuni Ikan

Junta Militer Thailand Janjikan Pemilu Oktober 2015

Lawan Kudeta Militer, Politisi Thailand Buat Organisasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.