Sukses

Israel Deg-degan, Warga Gaza Dirundung Nestapa

Roket Hamas memicu serangan besar-besaran negeri zionis ke Jalur Gaza dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

Liputan6.com, Jalur Gaza - Sekelompok anggota parlemen dari Kanada menjadi saksi mata aksi saling lempar roket dan bom antara Israel dan faksi Hamas di Jalur Gaza. Mereka kaget bukan kepalang saat mendengar sirene serangan udara meraung-raung selama kunjungan mereka ke Yerusalem pada hari Selasa, 8 Juli 2014 lalu.

Empat anggota parlemen dan 3 senator itu sedang makan malam di sebuah restoran saat sirene berbunyi keras, mengindikasikan adanya serangan roket dari Jalur Gaza. Demikian ujar Shimon Fogel, CEO Centre for Israel and Jewish Affairs, seperti dimuat situs The Globe and Mail, Rabu 9 Juli 2014.

"Saat sirene berbunyi, mereka cepat-cepat masuk ke lokasi perlindungan dari bom yang ada di dalam restoran, dan menunggu di dalamnya hingga muncul tanda aman," kata Fogel.

Yerusalem dan Tel Aviv termasuk kota-kota di Israel yang menjadi target pejuang Palestina. Roket yang dilancarkan Hamas -- setidaknya 130 buah -- memicu serangan besar-besaran negeri zionis ke Jalur Gaza dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Dari udara juga laut.

Hubungan Israel-Palestina memburuk setelah aksi penculikan dan pembunuhan 3 remaja Israel yang dibalas dengan aksi serupa terhadap seorang pemuda Palestina.

Setidaknya 28 tewas. Semua dari pihak Palestina. Israel lantas menyiagakan 40.000 cadangan militernya. Pesawat terbang dan kapal perang menyerang balik, menargetkan lokasi-lokasi militan.

Roket-roket Israel diluncurkan ke Gaza yang terisolasi sejak lama -- salah satunya mengenai rumah seorang pemimpin Hamas di Khan Younis yang mengakibatkan 6 orang tewas.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra mengatakan, 2 remaja pria ada di antara korban tewas dalam serangan Israel. Sebanyak 25 lainnya terluka.

Juru bicara Hamas mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai, "kejahatan perang yang mengerikan".

Secara terpisah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Israel menghentikan penyerangan ke Gaza.

Sementara itu di Gaza, seorang wanita berlari ketakutan, membawa tiga anaknya yang masih kecil - semua menangis dan shock. Rumah di dekat mereka baru saja rusak akibat serangan udara Israel. Dua ambulans melesat dengan membawa mereka yang terluka.

"Militan meluncurkan roket dari sini. Militer Israel menargetkan rumah-rumah ini beberapa kali," kata warga, seperti dimuat BBC.

Senja itu, warga Gaza menanti waktu buka puasa dengan hati dirundung kekhawatiran dan duka. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.