Sukses

28 Warga Tewas, Presiden Palestina Desak Israel Hentikan Serangan

Hubungan Israel dan Palestina memanas sejak 3 remaja Negeri Zionis diculik.

Liputan6.com, Gaza - Sebanyak 28 warga Palestina di Perbatasan Gaza tewas akibat serangan militer Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel untuk menghentikan serangan.

"Saya meminta Israel segera menghentikan eskalasi dan penggempuran di Gaza," ujar Abbas kepada Kantor Berita Palestina WAFA yang dimuat Abna, Rabu (9/7/2014).

Selain itu, Abbas juga menyerukan pihak internasional untuk turun tangan dan meminta Israel menyetop gempuran yang ia sebut sangat berbahaya tersebut.

"Hal ini diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan ketidakstabilan kawasan," jelas Abbas.

Israel sebelumnya melancarkan serangan udara dan laut ke Gaza pada Selasa 8 Juli waktu setempat. Ada sekitar 50 lokasi di Gaza yang menjadi sasaran pemboman, termasuk permukiman.

Aksi Negeri Zionis ini merupakan gempuran balasan atas serangan 80 roket Hamas ke Israel pada Senin 7 Juli 2014. Hamas kini mengancam akan membalas serangan Israel.

Israel pun saat ini menyiagakan 40 ribu tentara cadangan untuk dikirim ke Gaza demi mengantisipasi serangan balasan dari Hamas.

"Kami harus siap untuk mengambil opsi itu (penambahan pasukan)," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner kepada BBC.

"Kami harus siap untuk eskalasi. Dan sejatinya kami menyiapkan hal ini. Kami telah memanggil sebagian tentara cadangan dan kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan di sekitar Jalur Gaza untuk opsi itu."

Hubungan Israel dan Palestina memanas sejak 3 remaja Negeri Zionis diculik. Israel menuding kelompok dari Palestina sebagai pelakunya.

Kemudian seorang pemuda Palestina diculik dan dibakar-bakar hidup dalam serangan yang diduga merupakan aksi balas dendam. (Ein)

Baca juga:

Sebelum Bombardir, Israel Peringatkan Warga Gaza Lewat Telepon

Ketegangan di Gaza Meningkat, Israel Siap Panggil 40 Ribu Tentara

Israel Kembali Bombardir Gaza, 20 Orang Tewas dan Belasan Terluka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.