Sukses

Kelompok Lebanon Nyatakan Diri Bagian ISIS

Di Lebanon, ada suatu kelompok yang tidak jelas asal usulnya yang mendadak mengaku akrab dengan ISIL.

Liputan6.com, Beirut Kekerasan di Irak dan Suriah berpotensi meluas dan menjalar. Baru-baru ini di Lebanon, ada suatu kelompok yang tidak jelas asal usulnya yang mendadak mengaku akrab dengan ISIL, entah memang terkait atau menumpang tenar.

Suatu kelompok tidak jelas yang disebut sebagai Brigade Sunni Merdeka Baalbek bersumpah untuk menugaskan pasukan bersenjata untuk menyerang gereja-gereja di Lebanon, khususnya di sisi timur lembah Bekaa.

Selain itu, seperti dilansir Liputan6.com dari Naharnet (03 Juli 2014), Brigade itu mengumumkan melalui akun Twitter mereka bahwa “suatu kelompok khusus jihad pembebasan ditugaskan untuk membersihkan gereja-gereja dari negeri Islam di Bekaa pada khususnya dan Lebanon pada umumnya.”

“Kami akan menyasar kaum salibis di negeri ini dan di Lebanon untuk membungkam dentang lonceng-lonceng gereja,” kata kelompok itu.

Baru-baru ini Brigade tersebut menyatakan sumpah setia kepada Daulah Islamiah yang sebelumnya dikenal sebagai ISIL.

Di akhir pekan lalu, Daulah Islamiah sendiri telah menyatakan pendirian kekhalifahan Islam yang dipimpin oleh Bakr al-Baghdadi dan memerintahkan kaum muslim seluruh dunia untuk menyatakan sumpah setia kepada sang pemimpin sebagai upaya terang-terangan untuk memperluas wewenang mereka.

Model pemerintahan khalifah itu terakhir kalinya dijalankan di Ottoman (Turki).

Brigade Sunni Merdeka Baalbek yang misterius ini sebelumnya pernah menyatakan diri sebagai sekutu ISIL, tapi ISIL kemudian menolak pernyataan itu.

Pada 16 Maret, Brigade ini saling mencaci maki dengan Front al-Nusra di Lebanon, yang ditengarai menjadi cabang lokal untuk Front al-Nusra di Suriah (yang terkait dengan al-Qaeda).

Perselisihan itu meletus setelah dua kelompok itu, melalui Twitter, sama-sama mengaku bertanggungjawab atas ledakan bom bunuh diri yang mengguncang kota al-Nabi Othman di Bekaa.

Brigade tersebut mengaku bertanggungjawab atas serangkaian serangan roket dan bom di Lebanon. Serangan terakhir adalah ledakan bunuh diri di Dahr al-Baydar dan hotel Raouche's Duroy pada 25 Juni 2014.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini