Sukses

DPRD Bengkulu Minta Pemerintah Lacak 7 Buruh Hilang di Jepang

"Gubernur harus memastikan apakah mereka melarikan diri karena tidak sanggup menanggung beban kerja yang berat, disekap atau meninggal".

Liputan6.com, Bengkulu - Kasus hilangnya 7 buruh asal Bengkulu yang menjadi buronan polisi Jepang karena melarikan diri, membuat geram para politisi DPRD Bengkulu.

Wakil Ketua DPRD Parial pun meminta pemerintah Provinsi Bengkulu untuk melacak keberadaan mereka. Sebab para keluarga buruh tersebut saat ini sangat cemas dan khawatir.

"Gubernur harus memastikan apakah mereka melarikan diri karena tidak sanggup menanggung beban kerja yang berat, atau mereka disekap bahkan paling buruknya mereka sudah meninggal di sana," ujar Parial di Bengkulu (2/6/2014).

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga meminta gubernur, untuk melakukan koordinasi dengan kedutaan besar Jepang di Jakarta dan Kementerian Tenaga Kerja sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pengiriman para buruh kasar tersebut.

Sebelumnya, 7 buruh asal Bengkulu yang bekerja di Jepang dinyatakan hilang. Sebab hingga saat ini ketujuh pekerja tersebut tidak bisa dihubungi pihak keluarga di Bengkulu, dan kemungkinan besar melarikan diri dari tempat bekerjanya.

Kepala bidang pelatihan dan produktivitas dinas tenaga kerja dan transmigrasi Provinsi Bengkulu H Silalahi mengatakan, mereka adalah pekerja yang diberangkatkan melalui program kerja magang tahun 2012 lalu.

"Mereka adalah Marta Saputra, Khairinsyah Putra, Charfones Horizon, Syukriyanto, Hanif Sumantri, Beni Putra Perdamaian dan satu buruh lagi berinisial MN. Mereka semua terdaftar asal Kota Bengkulu," ujar Silalahi.

Saat ini status mereka kata Silalahi adalah buronan kepolisian Jepang karena melarikan diri dari tempatnya bekerja dan jika diketemukan mereka akan diproses hukum dan dipenjara karena dipastikan status hukumnya memasuki wilayah suatu negara secara ilegal. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini