Sukses

7 Buruh Asal Bengkulu Dinyatakan Hilang di Jepang

Saat ini status mereka, kata Silalahi, adalah buronan kepolisian Jepang karena melarikan diri dari tempatnya bekerja.

Liputan6.com, Tokyo - Sebanyak 7 orang buruh asal Bengkulu yang bekerja di Jepang dinyatakan hilang. Sebab hingga saat ini ketujuh pekerja tersebut tudak bisa dihubungi pihak keluarga di Bengkulu, dan kemungkinan besar melarikan diri dari tempat bekerjanya.

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Provinsi Bengkulu H Silalahi mengatakan, mereka adalah pekerja yang diberangkatkan melalui program kerja magang tahun 2012 lalu.

"Mereka adalah Marta Saputra, Khairinsyah Putra, Charfones Horizon, Syukriyanto, Hanif Sumantri, Beni Putra Perdamaian dan satu buruh lagi berinisial MN. Mereka semua terdaftar asal Kota Bengkulu," ujar Silalahi di Bengkulu (1/6/2014).

Saat ini status mereka, kata Silalahi, adalah buronan kepolisian Jepang karena melarikan diri dari tempatnya bekerja. Dan jika diketemukan, mereka akan diproses hukum dan dipenjara, karena dipastikan status hukumnya memasuki wilayah suatu negara secara ilegal.

Ketujuh orang ini saat diberangkatkan bersama 36 orang pada tahun 2012 lalu, terdaftar sebagai pekerja kasar bidang elektronik, buruh bangunan, press logam, pemasangan papan beton dan pekerja pada mesin industri.

Standar gaji yang diberikan kepada mereka pada tahun pertama sebesar 80.000 yen atau sekitar Rp 8 juta perbulan, tahun kedua naik menjadi 90.000 yen dan tahun ketiga menjadi 100.000 yen perbulan.

Pihak keluarga yang dihubungi Dinas Tenaga Kerja juga mengaku kesulitan berkomunikasi dengan mereka, sebab ketika dihubungi nomor telepon kereka sudah tidak aktif lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.