Sukses

Jeans Anti-Perkosaan Buatan Duo Perempuan Manis India

"Kami telah menginstal perangkat elektronik kecil di celana jeans yang -- ketika ditekan -- akan mengirim sinyal ke kantor polisi terdekat".

Liputan6.com, New Delhi - Maraknya kasus pemerkosan di India, membuat dua perempuan manis ini tergerak untuk menyelamatkan kaumnya. Keduanya pun berkreasi membuat celana jeans dengan tujuan mulia, yakni anti-perkosaan.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/6/2014), pada celana jins itu akan dipasang alat yang dapat mengirim sinyal ke kantor polisi setempat. Dengan sinyal itu, polisi akan bergerak mencari korban (si pemakai jeans) dan bisa dengan segera membantunya.

"Kami telah menginstal perangkat elektronik kecil di celana jeans yang -- ketika ditekan -- akan mengirim sinyal ke kantor polisi terdekat," ungkap duo wanita berhati mulia itu, Diksha Pathak dan Anjali Srivastava yang berasal dari utara Kota Varanasi India.

Setelah itu, lanjut mereka, para petugas dapat menemukan wanita yang telah memakai celana jeans buatan kami berkat pelacak khusus yang dipasang.

Hampir 200 kantor polisi di daerah tersebut, telah dilengkapi dengan teknologi untuk menerima alarm dari jeans ketika diaktifkan.

Jika tes jins buatan Pathak dan Srivastava yang akan dilakukan bulan depan berhasil, anggota parlemen akan mempublikasikan celana itu ke dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Khawatir Diperkosa

DuoPathak dan Srivastava mengatakan, ide pembuatan jeans yang dilengkapi perangkat elektronik yang terhubung dengan kantor polisi itu, akibat prihatin dengan serangkaian serangan brutal terhadap perempuan di India.

Banyak kaum perempuan di India yang menjadi korban perkosaan, dan bahkan tak sedikit yang meregang nyawa akibat tindakan durjana para pemerkosa. Beberapa dilakukan agar aksi bejat para pelaku tak terbongkar ke publik.

Aksi terbaru yang masih segar di ingatan publik, ketika bulan lalu dua anak perempuan berusia 12 dan 14 tahun diperkosa dan digantung di desa mereka oleh sekelompok orang. Keduanya berasal dari desa miskin di negara bagian Uttar Pradesh.

Dan, menurut data dari pemerintah, pemerkosaan terjadi setiap 22 menit di India. Mengerikan. "Kami berpikir untuk membuat perangkat ini sejak lama," kata Pathak yang merupakan mahasiswi jurusan sains sekaligus putri seorang sopir taksi.

"Ayahku sering pusing dan khawatir setiap kali aku pulang terlambat. Pemerkosaan yang dilakukan sekelompok geng terhadap para perempuan yang selama ini terjadi begitu mengerikan. Hal itu membuat aku dan temanku terkejut," beber Pathak.

"Mudah-mudahan tidak ada perempuan lain yang harus menderita, jika mereka mengenakan pakaian kami," tambah Pathak.

Pathak mengungkapkan, dirinya merancang fashion anti-perkosaan itu bersama rekannya yang merupakan seorang mahasiswi jurusan komunikasi elektronik.

3 dari 3 halaman

Harga Terjangkau

Satu jeans anti-perkosaan buatan mahasiswi jurusan ilmu pengetahuan dan komunikasi elektro itu dibenderol 25p (Rupee) atau sekitar Rp 4.900. Harga yang cukup terjangkau.

Celana itu bisa dipakai selama tiga bulan, lalu daya baterai yang melemah harus diganti dengan yang baru.

Sejauh ini, aparat penegak hukum dan keadilan India belum berhasil menindaklanjuti kasus perkosaan di India. "Telah ada kelalaian dalam tugas menguak kasus perkosaan," kata wakil ketua Komite PBB urusan Hak Anak, Benyam Mezmur. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.