Sukses

Jalur KA Selatan Masih Terputus di Tasikmalaya

KA Pasundan yang mengangkut sekitar 550 penumpang anjlok di KM 236 Tasikmalaya sekitar pukul 07.50 WIB.

Liputan6.com, Bandung - Jalur kereta api lintas selatan Jawa Barat masih terputus akibat anjloknya KA Pasundan jurusan Bandung-Surabaya di KM 236 antara Stasiun Cirahayu dan Cimekar, Kabupaten Tasikmalaya.

"Jalur selatan KA masih terputus, evakuasi penumpang sudah tuntas ke Stasiun Ciawi, selanjutnya diangkut KA ke Surabaya. Saat ini tinggal evakuasi 6 kereta yang anjlok," kata Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung Junerfin, Jumat (27/6/2014) petang.

KA Pasundan yang mengangkut sekitar 550 penumpang mengalami anjlok di KM 236 Tasikmalaya sekitar pukul 07.50 WIB. Rangkaian yang anjlok adalah bagian lokomotif serta 6 rangkaian kereta.

"Posisi kereta anjlok, tidak terguling. Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, seluruh penumpang sudah dievakuasi dan melanjutkan perjalanan lagi," kata Junerfin.

Lokasi anjloknya KA Pasundan itu tidak jauh dari lokasi anjlok KA Malabar pada April 2014 lalu. Kawasan itu memang termasuk jalur rawan karena berbukit-bukit dan berkelok-kelok.

Akibat kejadian itu, seluruh perjalanan KA di jalur selatan Jabar dialihkan menggunakan jalur utara. Salah satunya adalah KA Lodaya Pagi jurusan Bandung-Solo yang diarahkan menggunakan jalur Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya-Solo. Hal yang sama juga KA Lodaya dari Solo yang terpaksa menggunakan jalur lain.

PT KAI mengerahkan alat berat dan crane untuk melakukan evakuasi lokomotif dan 6 rangkaian kereta. Hingga pukul 14.00 WIB, tim evakuasi sudah berhasil mengevakuasi lokomotif.

"Pukul 14.00 WIB evakuasi sudah mengangkat lokomotif ke jalur, dilanjutkan dengan evakuasi 6 kereta lagi. Mudah-mudahan malam ini bisa tuntas," katanya.

Terkait penyebab anjloknya KA Pasundan, Junerfin menyatakan pihaknya belum bisa memastikan dan menunggu hasil penyelidikan tim internal PT KAI dan juga dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Penyebabnya masih dalam penyelidikan, tim internal PT KAI dan KNKT juga diturunkan menyelidiki kejadian ini," katanya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.