Sukses

Ratna Sarumpaet: Serangan ke Saya Sudah Sangat Keterlaluan

Ratna mengatakan Yenni selalu muncul kalau dirinya lagi diwawancarai, bahka pernah diajak rumah Yenni.

Liputan6.com, Jakarta - Ratna Sarumpaet, seniman Indonesia yang banyak menggeluti panggung teater serta aktif di organisasi sosial, tak pernah menyangka kalau dalam sehari namanya menjadi perbincangan banyak pengguna Twitter.

Namun, perbincangan itu umumnya menyudutkan Ratna yang sebelumnya terlibat saling balas kicauan di lini masa Twitter dengan pemilik akun @yennikwok. Hal itu pula yang membuat Ratna gusar.

"Sangat banyak orang yang menyerang saya dan itu sudah sangat tidak sopan dan sangat keterlaluan," tegas Ratna saat dihubungi Liputan6.com, Kamis malam (26/6/2014).

Ratna bercerita, awalnya dia membaca sebuah tulisan yang menyebut: This Indonesian Nazi Video is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever. Dia merasa terusik dengan tulisan tertanggal 25 Juni 2014 tersebut.

"Waktu baca pertama tulisan itu, saya merasa judulnya sangat powerfull. Kalau aku pembaca yang awam, pasti menuntut penjelasan kenapa itu yang terburuk, harus ada bukti kalau itu memang yang terburuk," tegasnya.

Ketika itu, lanjut Ratna, dia masih belum tahu kalau yang menulis itu adalah Yenni Kwok, seorang jurnalis yang dikabarkan bekerja di Time.

"Setelah saya baca lagi, baru saya tahu kalau itu Yenni. Baru saya ingat waktu saya bikin Marsinah Menggugat dan banyak lainnya dulu, dia selalu muncul kalau saya lagi diwawancarai, aku juga pernah diajak ke rumahnya. Lalu saya cari FB-nya, ternyata dia pendukung Jokowi, jelas sudah," ujarnya.

Ketika itulah dia menulis di Twitter: #YenniKwok 1998 di Kramat sekarang kerja untuk TIME/CNN. Di TIME http://ti.me/1yMzcoo ia (Yenny) permalukan Indonesia di CNN malsuin survey???

"Di twit lain saya tulis juga soal tinggal di Kramat, trus ada yang nanya apakah dia tinggal di Kramat Tunggak, tapi tidak saya tanggapi, saya jawab dia tinggal di Kramat dan keturunan Tionghoa, dia malah bilang saya rasis. Memang ada foto dia dan anaknya di situ, foto itu saya dapat di FB Yenni," jelasnya.

Jawaban itulah yang kemudian membuat ramai karena banyak yang menuduhnya rasis. "Mana yang rasis? Saya hanya bilang dia tinggal di Kramat dan keturunan Tionghoa, apa itu rasis?" tegas wanita kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949 itu. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.