Sukses

Heboh Video WN Malaysia Gabung Militan Suriah

Beredar sebuah video pria berwajah Asia yang disebut-sebut dari Malaysia, bersama para militan Suriah.

Liputan6.com, Aleppo - Beredar sebuah video pria berwajah Asia yang disebut-sebut dari Malaysia, bersama para militan Suriah. Rekaman yang menghebohkan itu telah beredar luas di dunia maya.

Melalui video yang diposting di YouTube dan dimuat Channel News Asia, Kamis (26/6/2014), beberapa orang dari negeri jiran itu berada dalam sebuah truk dengan sekelompok militan yang disebutkan sedang berjuang dalam gerakan jihad Suriah.

Rekaman gambar yang telah dilihat lebih dari 5.000 kali sejak diunggah ke syriantube.net pada 7 Juni, juga telah diverifikasi oleh Polisi dari Bukit Aman.

Inspector-General of Police Tan Sri Khalid Abu Bakar

Mereka juga telah mengkonfirmasi salah satu yang terlihat di video, adalah warga negara Malaysia yang bergabung dengan 19 lainnya dalam pemberontakan di Suriah.

"Ya, mereka termasuk 20 orang Malaysia yang diidentifikasi telah bergabung dengan pemberontak di Suriah. Kami akan mengumumkan nama-nama semua orang Malaysia yang terlibat segera," kata juru bicara ACP Datin Asmawati Ahmad.

Video berdurasi satu setengah menit itu, direkam oleh orang yang berbicara sebagian besar dalam bahasa Malaysia dengan aksen bagian utara negeri itu. Mereka menjelaskan kegembiraannya, saat mereka melaju pergi ke medan perang untuk berjihad.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Pendiri Syriantube

Pendiri Syriantube.net Maher Ra mengklaim, video itu diambil di Allepo, Suriah oleh Mohd Ariffin Lotfi dari Kuala Ketil, Kedah.

Syriantube membeberkan, rekaman video yang beredar itu berlatar adegan kegiatan para militan di Suriah.

Berdasarkan pemeriksaan pada laman Facebook Mohd Lotfi, video yang diposting tertanggal 3 Juni, disukai banyak orang Malaysia. Beberapa di antaranya mendukung aksi orang-orang dalam video yang sedang berjihad itu.

Dalam cerita pertama yang dimuat oleh Mstar Online dan Star Online, video dibuka dengan gambar tank di dalam truk.

Tank itu kemudian berjalan di semak-semak dengan beberapa orang mencari pria Timur Tengah. Para pria juga bersenjata.

"Ya, tank bergerak ke tujuan -- medan perang. Allahu Akbar (Allah Maha Besar)! Allahu Akbar! Allahu Akbar!" kata juru kamera dalam Bahasa Malaysia.

"Ini adalah teman-teman kita," lanjutnya, lalu memutar kamera untuk menunjukkan orang-orang di sekitarnya. Semua berpakaian siap tempur, rompi antipeluru, helm dan bandana hitam, dan dengan senjata serbu yang talinya dikalungkan ke leher."

3 dari 3 halaman

Siap Perang

Di video itu, beberapa orang bahkan tersenyum dan membentuk dua jarinya menjadi "V" -- victory-- simbol kemenangan.

Sementara yang lainnya terlihat tanpa senjata perang, muncul seperti sekelompok pendukung. Mengambil gambar dengan smartphone mereka, terlihat senang dalam kegiatan itu.

Kamera kemudian fokus pada seorang pria Timur Tengah berjenggot, mengenakan seragam tempur dan topi biru dan berteriak Allahu Akbar!, diikuti kelompok sekitar 20 orang di dalam truk.

"Teman-teman kami bekerja dengan senang hati!" kata juru kamera dalam Bahasa Malaysia, yang kemudian memfokuskan gambarnya pada seorang pemuda berkacamata mengenakan ikat kepala hitam dan memegang smartphone.

"Ya, teman-teman kami, kami semua siap untuk pergi ke pertarungan di medan perang. Kami tidak merasa takut. Kami tidak merasa gugup!

"Kami sedang bergerak! Allahu Akbar, Allahu Akbar," teriak kelompok itu.

Maher mengklaim, orang-orang Malaysia itu telah berada di Suriah selama lebih dari setahun.

"Bukan hanya 15. Ada lebih dari 200 orang. Bahkan berusia hingga 60 tahun. Mereka datang dengan istri dan anak-anak mereka. Mereka tinggal di Aleppo dan Ar-Raqqah," beber Maher.

"Mereka telah membunuh orang. Mereka telah memenggal kepala warga sipil tak berdosa," tegas Maher.

Pemerintah Suriah baru-baru ini mengklaim bahwa 15 orang Malaysia terlibat dalam terorisme, dan kegiatan jihad dengan Negara Islam Irak dan jaringan ISIL. (Ein)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.