Sukses

Korut Ancam AS Perang Gara-gara Film Pembunuhan Kim Jong-un

Trailer film itu sudah ditayangkan di YouTube dan menunjukkan seorang aktor mirip Kim Jong-un, serta adegan pertempuran yang melibatkan tank

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) mengancam Amerikat Serikat (AS) untuk berperang atas rencana dirilisnya sebuah film tentang  pembunuhan Kim Jong-un.

Juru bicara Pemerintah Korut yang dikutip kantor berita resmi Korut KCNA menegaskan, film tersebut telah melecehkan kepemimpinan pemimpin tertinggi Korut.

"Membuat dan merilis sebuah film dengan alur cerita yang dimaksudkan untuk melecehkan kepemimpinan tertinggi kami, merupakan tindakan terorisme dan perang yang terang-terangan dan jelas tak akan dibiarkan," ujarnya, yang dimuat BBC, Kamis (26/6/2014).

Dia menambahkan aksi provokatif AS yang begitu nekat dalam menggalang pembuat film gangster untuk menantang kepemimpinan Korut telah meniupkan 'hembusan kebencian dan kemarahan' rakyat dan tentara Korea Utara.

"Jika pemerintah AS membiarkan dan mempertahankan pemutaran film itu, akan diambil langkah pembalasan tanpa ampun," tandas pejabat itu.

Belum diketahui pasti film mana yang dimaksud Korut. Namun sejauh ini, sejumlah media mengabarkan film Hollywood "The Interviews" yang merupakan pemicu geramnya Pyongyang.

Film yang dirilis pada Oktober 2014 mendatang tersebut, diperankan oleh aktor Holywood yang biasa membintangi film komedi-laga, James Franco dan Seth Rogen.

Dalam perannya, Franco dan Rogen memerankan pembawa acara dan produser sebuah talkshow yang diundang untuk mewawancarai Kim Jong-un, yang selanjutnya direkrut oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat, CIA, untuk membunuh sang pemimpin.

Trailer film itu sudah ditayangkan di YouTube dan menunjukkan seorang aktor mirip Kim Jong-un, serta adegan pertempuran yang melibatkan tank, helikopter serta peluncuran rudal nuklir Korea Utara.

Seth Rogen, salah satu dari 2 sutradara "The Interview" mengatakan baru-baru ini, bahwa pembuatan filmnya itu diilhami oleh perjalanan para jurnalis ke Korut.

"Orang mendiskusikan mengenai akses jurnalis ke manusia-manusia paling berbahaya di dunia, dan para jurnalis itu secara hipotetik, berada dalam situasi sangat baik untuk membunuh mereka."

Dia menambahkan, film itu awalnya berkisah tentang pertemuan dengan Kim Jong-il. Tetapi mereka harus mengubah skenario ketika Kim Jong Il meninggal dunia pada tahun 2011 dan digantii dengan putranya Kim Jong-un.

Sementara itu, bukti-buki terbaru memperkuat pengakuan Korea Utara bahwa negeri itu mengembangkan lebih lanjut teknologi rudal mereka.

Sejumlah ahli mengatakan telah mengidentifikasi sebuah rudal jelajah anti kapal perang yang ditampilkan dalan sebuah film propaganda Korut. Sebagian pengamat lain bersikap lebih skeptis.

Hingga saat ini Korut masih menahan 3 warga Amerika Serikat. lik Warga terakhir yang ditangkap adalah seorang wisatawan bernama Jeffrey Edward Fowle, yang dilaporkan meninggalkan Injil di sebuah hotel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.