Sukses

'Hantu' Nazi, Seragam Heinrich Himmler, dan Video Ahmad Dhani

Heinrich Himmler, orang nomor dua setelah Hilter di Nazi, kembali jadi buah bibir. Sejarah mencatatnya sebagai tokoh paling durjana.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi media Jerman Der Spiegel, 'hantu' Nazi sedang bangkit dari sebuah negeri nun jauh di sana: Indonesia. Dari kafe di Bandung hingga video klip dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014. Semua itu mengingatkan pada kisah kelam dalam sejarah Bundesrepublik Deutschland.

Maka, tak heran jika Der Spiegel menyoroti penampilan Ahmad Dhani dalam video klip 'Indonesia Bangkit'. Bukan soal menggunakan irama 'We Will Rock You' milik Queen yang dilaporkan tanpa izin. Yang disoal adalah seragam yang dipakai sang musisi. Mirip-mirip pakaian kebesaran komandan satuan elite Nazi Schutzstaffel (SS) Heinrich Luitpold Himmler.

"Dhani memakai lencana pada kerah dan lencana merah pada bagian saku kanan yang sama," tulis Der Spiegel, Selasa 24 Juni 2014.

 



Kontroversi pecah. Kritik keras mengarah pada Ahmad Dhani. Termasuk dari Majalah TIME Amerika Serikat yang memuat artikel, 'This Indonesian Nazi Video Is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever'. Video itu dianggap sebagai salah satu materi kampanye politik terburuk sepanjang masa.

Menanggapi tudingan pada dirinya, Ahmad Dhani menjawab lewat aku Twitter-nya,  @AHMADDHANIPRAST. "Kalo sy pake kalung bintang daud, awam anggap sy Yahudi... klo sy pake seragam Nazi, awam anggap sy Fasis... dasar awam tetep aja awam."

Ahmad Dhani dan kubu Prabowo-Hatta boleh-boleh saja mengklaim, itu tak lebih dari sekadar ekspresi seni. Namun, seragam itu, dan sosok yang melekat --Heinrich Luitpold Himmler-- tak lepas dari konteks sejarah.

Siapa sebenarnya Heinrich Luitpold Himmler?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tokoh Nazi Paling Kejam

Tokoh Nazi Paling Kejam

Heinrich Luitpold Himmler yang lahir pada 7 Oktober 1900 adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di Nazi Jerman. Ia orang kedua, setelah Adolf Hitler. Bahkan diyakini sebagai calon penerus sang fuhrer.

Ia akan dikenang sepanjang massa sebagai komandan pasukan elite Schutzstaffel (SS) yang menakutkan, pengendali satuan polisi rahasia (Gestapo) yang kekejamannya tak ada duanya, dan arsitek pembunuhan massal yang memerintahkan pengiriman jutaan pria, perempuan, dan anak-anak ke kamar gas  dan kamp kematian.

Himmler adalah pendiri dan penguasa kamp konsentrasi Nazi, sekaligus penanggung jawab pasukan elite Waffen SS yang selalu berada di garis depan pertempuran-pertempuran besar.



Pada Agustus 1943 Himmler diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri, memberinya yuridiksi atas pengadilan dan dinas sipil. Kekuasaannya tak tertandingi.

Menyusul takluknya Jerman, disusul kabar bunuh diri Adolf Hitler, Himmler mencoba melarikan diri dengan identitas palsu. Namun gagal, buronan paling dicari di dunia kala itu ditangkap di dekat Bremervorde.

Pada 23 Mei 1945, saat diinterogasi pasukan Inggris. Himmler menenggak racun sianida. Jasadnya dibiarkan terbaring di lantai markas British 2nd Army. Ditutupi selimut abu-abu. Dokter mengambil semua sidik jarinya, mengukur tubuhnya yang kaku, mencatat setiap tahi lalat atau penanda lain. Wajahnya yang memutih diabadikan dalam sebuah topeng gips.

Dia kemudian dikuburkan di sebuah kuburan tak bertanda di dekat Luneburg. Sengaja dirahasiakan agar tak dijadikan 'tempat suci' kaum neo-Nazi.

Pemburu Mitos Atlantis...

3 dari 4 halaman

Pemburu Mitos Atlantis

Pemburu Mitos Atlantis

Selain kuasa dan kekejamannya, Heinrich Himmler juga dikenal penyuka sejarah. Ia tak bisa menyembunyikan kegirangannya saat mendengar seorang arkeolog muda menyampaikan presentasi.

Sang arkeolog mengaku mengetahui lokasi kota mistis Atlantis, di mana ras unggulan pernah hidup di dalamnya, sebelum pulau 'surga' yang konon berperadaban tinggi itu hilang ditelan lautan. Ia mengklaim, sejumlah orang Atlantis berhasil melarikan diri dan menyebar ke sudut-sudut Bumi --menabur benih-benih peradaban mereka.


 
Bagi Himmler dan para kroninya, klaim itu adalah solusi jitu. Untuk memperkuat jantung kredo Nazi, yakni keyakinan bahwa ras Arya adalah bangsa unggul yang punya akar dari Atlantis.

Selama dekade berikutnya, Himmler memimpin proyek bayangan yang ditujukan untuk membuktikan teori aneh itu.  Sebuah unit khusus SS dibentuk. Namanya Ahnenerbe (Warisan Leluhur)  -- yang beranggotakan arkeolog dan ilmuwan.

Tugas mereka adalah menjelajah dunia untuk berburu bukti ras Arya di Atlantis. Juga melakukan misi rahasia lainnya: menemukan Holy Grail. Cawan Suci. Himmler yakin, Holy Grail bisa memberi kekuatan super untuk membantu Jerman memenangkan perang. Saking percaya dirinya bakal menemukan Grail, ia bahkan menyiapkan kastil khusus, Wewelsburg di Westphalia, untuk menyimpan Cawan Suci. (Baca juga: Misi Rahasia Nazi-Hitler: Menguak Atlantis dan `Holy Grail`)

Simbol di Balik Kostum Kontroversial...

4 dari 4 halaman

Simbol di Balik Kostum Kontroversial

Simbol di Balik Kostum Kontroversial

Sebagai Reichsfuhrer-SS, Himmler diketahui memakai seragam tunik panjang yang relatif sama sepanjang perang. Bedanya hanya pada warna: hitam atau abu-abu. Sementara, seragam yang dipakai Ahmad Dhani yang dipakai dalam video klip berwarna gelap.



Ada 2 kesamaan lain yang menjadi sorotan Der Spiegel, yakni simbol pada kerah dan lencana merah di saku kanan. Apa gerangan itu?

Penelusuran Liputan6.com, simbol pada kerah kiri dan kanan seragam Himmler adalah pola khusus untuk komandan SS, yang digunakan sejak 1939 hingga perang berakhir.



Sementara, lencana merah di saku kanan adalah Blood Order (Blutorden) -- atribut paling bergengsi di Partai Nazi. Nama resminya adalah Decoration in Memory of 9 November 1923 atau dalam Bahasa Jerman, Medaille zur Erinnerung an den 9. November 1923. Berbentuk medali perak berukir gambar elang yang cakarnya mencengkeram karangan bunga tengahnya terdapat tulisan tanggal 9 November.

Medali itu untuk mengenang upaya kudeta Nazi pada November 1923 yang gagal. Kendati demikian, berkat peristiwa itu, nama Adolf Hilter dan Partai Nazi justru meroket. Partai kecil di Munich, ibukota Bavaria, negara bagian Jerman menjadi partai besar.

Hitler yang divonis 1 tahun penjara karena memimpin kudeta justru menulis bukunya yang paling terkenal, 'Mein Kampf' (Perjuanganku) dari balik sel di kastil Lansberg.


 (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini