Sukses

Jurus Ahok Atasi Kemacetan

Jalur 6 ruas tol nantinya tidak akan melewati jalan raya, melainkan jalur sungai, sehingga tidak akan terlalu berdampak pada lalu lintas.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun 6 ruas jalan tol dalam kota segera dilaksanakan. Rencana pembangunan ini sempat memicu kekhawatiran akan menambah kemacetan di Ibukota. Namun Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku punya jurus khusus untuk menepis kekhawatiran tersebut.

"Kalau dibilang macet, gampang. Kita balik. Tol itu masuk tidak bayar, tapi keluar baru bayar. Jadi kalau keluar bayar, macetnya di dalam tol," tuturnya di Balaikota Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Menurutnya, selama ini kemacetan sering disebabkan antrean panjang kendaraan di pintu masuk tol karena membayar tarif tol. Antrean itu mengakibatkan terhambatnya kendaraan di jalur biasa. Karena itu, jika 6 ruas jalan tol dibangun, Ahok berencana memindahkan lokasi pembayaran di pintu keluar. Dengan cara ini, diharapkan antrean hanya akan terjadi di dalam tol tanpa mempengaruhi lalu lintas di jalan biasa.

"Boleh kau bangun semua untuk orang yang punya duit mau bayar tol. Nikmatin deh tol, keliling semua. Ya udah, keluar baru bayar. Biar aja orang kaya di dalam tol yang macet. Yang penting jangan jalan arteri yang macet. Idenya seperti itu," jelasnya.

Selama ini, kata mantan bupati Belitung Timur itu, pihaknya sulit mengendalikan kemacetan akibat antrean di pintu masuk tol. Namun jika ia sudah mengeluarkan izin pembangunan 6 ruas jalan tol, ia dapat mengatur sistem pembayaran tol dari yang semula di pintu masuk menjadi di pintu keluar.

Adapun jalur 6 ruas tol nantinya tidak akan melewati jalan raya, melainkan jalur sungai. Sehingga tidak akan terlalu berdampak terhadap lalu lintas.

"Biarin aja jalan tol, kenapa sih? Nambah macet itu karena pintu tadi. Yang penting jangan macet di pintu masuk. Saya minta pembangunan mulai 2015, minimal 2018. Saya bilang saya nggak terpilih lagi pun, nggak ada yang bisa ngerem sampai jadi," jelas Ahok.

Proyek pembangunan 6 ruas tol dalam kota ini dibagi menjadi 4 tahap dan direncanakan selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap dua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap tiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Total panjang ruas 6 tol dalam kota 69,77 kilometer. Apabila telah selesai, keenam ruas tol tersebut akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tapi dengan tarif terpisah. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.