Sukses

WNI Penumpang Kapal yang Tenggelam Mengaku Keluar Uang Banyak

Ongkos lewat jalur tidak resmi tersebut sangatlah tinggi, sementara tingkat keamanan dan keselamatannya tidak terjamin.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang kapal kayu yang tenggelam di perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Selangor, Malaysia, mengaku dipungut ongkos yang tinggi oleh tekong (calo) yang menyediakan jasa pengangkutan kapal lewat jalur tidak resmi tersebut.

"Setiap penumpang dipungut biaya yang tinggi, tergantung tujuan akhirnya. Ongkosnya berkisar 500 hingga 1.500 ringgit (sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 5,4 juta)," kata Wakil Duta Besar RI Hermono di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 18 Juni 2014.

Dijelaskannya, setelah sampai di Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, para penumpang itu akan meneruskan perjalanan sesuai dengan daerah yang ditujunya. Jadi, kata Hermono, ongkos lewat jalur tidak resmi tersebut sangatlah tinggi, sementara tingkat keamanan dan keselamatannya tidak terjamin.

Karena itu, pihak KBRI Kuala Lumpur meminta para pekerja bersabar, sebab kedua negara sedang melakukan perundingan terkait pemulangan bagi pekerja Indonesia yang tak memiliki dokumen lengkap tersebut.

Untuk mengantisipasi musibah seperti ini tidak terjadi lagi, Pemerintah Malaysia melalui Departemen Dalam Negeri atas permintaan Dubes RI untuk Malaysia, Herman Prayitno telah menyetujui suatu program khusus untuk pengaturan pemulangan WNI/TKI ilegal melalui jalur resmi dengan biaya yang wajar.

Untuk itu Herman mengimbau para WNI yang akan kembali ke kampung halaman menjelang bulan suci Ramadan agar mengutamakan keselamatan dan dapat mengikuti program pemulangan yang akan diatur oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia.

5 WNI Dipastikan Meninggal

Berdasarkan laporan yang disampaikan KBRI Kuala Lumpur, kapal yang tenggelam tersebut membawa 97 ENI yang berencana pulang ke Indonesia menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.

KBRI Kuala Lumpur menyampaikan ada 5 WNI penumpang kapal kayu itu yang ditemukan tewas, 4 laki-laki dan 1 perempuan, 61 orang lainnya selamat, sedangkan sisa penumpang sebanyak 31 orang masih dalam pencarian.

"Korban selamat tersebut, sebanyak 31 orang ditolong oleh nelayan dan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) dan 30 orang lagi menyelamatkan diri dengan berenang," ungkapnya.

Tim pencari dan penyelamat Malaysia terus mencari korban lainnya yang belum ditemukan dengan mengerahkan 3 buah kapal yaitu KM 15, KM 32 dan KM Danga ke lokasi kejadian. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.