Sukses

Bali Dikejutkan Mayat Mutilasi - S2 ke Belanda Berkat Jualan Es

Potongan tubuh manusia yang diduga korban mutilasi itu dibungkus dengan karung dan tas plastik warna hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Guna mengantisipasi maraknya pengemis saat Bulan Ramadan, petugas dari Dinas Sosial DKI Jakarta siang tadi melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (18/6/2014).

Para pengguna jalan itu diimbau agar tidak memberi uang kepada pengemis. Hal itu juga telah di atur oleh Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dengan denda Rp 5 juta.

Sementara itu, akibat sering diguyur hujan sejumlah desa di Sidoarjo, Jawa Timur terendam banjir. Desa Sidodadi dan Beringin Benda, Kecamatan Taman adalah 2 desa yang genangan banjirnya semakin parah.

Jika sebelumnya ketinggian air hanya 30 centimeter, kini sudah meningkat menjadi 60 centimeter. Hingga kini warga mengaku belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Di tempat lain, warga Dusun Gembalan, Selat, Klungkung, Bali digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia. Potongan tubuh manusia yang diduga korban mutilasi itu dibungkus dengan karung dan tas plastik warna hitam.

Kedua bagian tubuh manusia ini ditemukan di kaki bukit Jambul. Penemuan itu kini dalam penanganan aparat kepolisian.

Di Solo, Jawa Tengah, setelah memperoleh indeks prestasi 3,98, Angga Dwi Tuti Lestasi seorang mahasiswi Universitas Negeri Solo siap melanjutkan studi S2-nya di Belanda.

Gadis berusia 22 tahun itu terlahir dari orangtua yang berprofesi sebagai petani dan tidak berpendidikan tinggi. Bahkan untuk menutupi biaya kebutuhan hidup sehari-hari, tanpa malu sang mahasiswi juga berjualan es. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini