Sukses

Strategi Ahok Genjot Kinerja PNS DKI

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyiapkan strategi untuk membenahi kinerja birokrat Pemprov DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyiapkan strategi untuk membenahi kinerja birokrat Pemprov DKI. Pertama, pria yang karib disapa Ahok itu akan memberi kesempatan kepada pegawai negeri sipil (PNS) yang berada di jajaran fungsional untuk masuk ke struktual Pemprov DKI.

"Nanti pejabat yang berada di jajaran fungsional, saya mau suruh tes. Eselon apa pun kamu asal kamu dapat menjawab ketiga pertanyaan yang saya ajukan, ya bisa saja menduduki jabatan struktural," ungkapnya di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada para peserta tes, yakni keinginan pelamar untuk ditempatkan di bidang apa, penjabatan program dan strategi untuk melakukan suatu program di bidang yang diminatinya, dan apa kekurangan dari posisi yang sedang diincarnya.

"Dengan cara ini, kami menyediakan proses baru selain orang melamar jadi CPNS DKI melalui rekrutmen reguler. Juga ada proses seleksi terbuka dengan cara melamar mau di posisi apa. Jadi melamar dari birokrat fungsional ke struktural boleh," jelas Ahok.

Ia mengatakan, PNS manapun berpeluang untuk melamar jabatan struktural, di posisi yang mereka inginkan. Asalkan, lanjut Ahok, mereka melewati proses menjadi CPNS DKI dan proses melamar di posisi yang mereka kehendaki.

Strategi kedua adalah dengan melakukan seleksi camat dan lurah yang tidak memiliki kinerja baik. Sedangkan camat dan lurah yang memiliki kinerja baik akan tetap dipertahankan.

"Kita mau seleksi dengan standar general manager sebuah perusahaan. Jadi standar karier sangat jelas," ujarnya.

Sementara, lanjut Ahok, untuk jabatan struktural Wakil Wali Kota, Sekretaris Kota, serta jabatan asisten Kota tidak akan dilakukan seleksi terbuka. Melainkan akan diberikan kepada camat yang sudah bekerja bagus membangun wilayahnya.

Demikian dengan jabatan struktural Walikota, jabatan itu akan diberikan kepada Wakil Walikota, Sekretaris Kota dan Asisten Kota yang telah bekerja bagus. Serta jabatan Sekretaris Daerah Provinsi DKI akan diberikan kepada walikota yang bekerja dengan optimal.

"Jabatan Walikota tidak ada seleksi. Walikota adalah hadiah bagi wakil walikota, sekretaris kota, asisten-asisten kota yang telah bekerja baik. Jadi semuanya jelas. Tapi struktural di eselon III dan IV yang tidak beres, langsung di out-in jadi fungsional," terang Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini