Sukses

Akil Sebut BW Pernah Minta Tolong Saat Mau Jadi Pimpinan KPK

Akil mengaku, permintaan tolong itu terjadi saat dia dan BW bertemu di salah satu hotel di kawasan Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengaku, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto alias BW pernah meminta tolong kepadanya dalam rangka seleksi pimpinan KPK beberapa tahun lalu. BW, kata Akil, saat itu meminta agar dia bisa bertemu dengan fraksi-fraksi di DPR.

"Bambang (BW) itu dalam rangka menduduki jabatan pimpinan KPK minta tolong saya untuk bertemu fraksi-fraksi di DPR," ujar Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (16/6/2014).

Akil mengaku, permintaan tolong itu terjadi saat dia dan BW bertemu di salah satu hotel di kawasan Jakarta. "Minta tolong saya biar bagaimana bisa jadi pimpinan KPK," kata Akil tanpa menjelaskan detail kapan itu terjadi.

Tak cuma itu, Akil mengaku, BW juga pernah satu mobil dengannya yang saat itu masih menjabat sebagai Juru Bicara MK.

"Saya yang bayar makannya di hotel. Dia juga pernah satu mobil sama saya, dari MK sampai Pasar Minggu saya antarkan. Kita ngomongin soal perkara juga, perkara Kotawaringin Barat," ujarnya.

Menanggapi ini, BW membantah keras tudingan Akil tersebut. Dia bahkan menantang agar Akil membuktikan omongannya.

"Saya tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Apalagi dibayari makan-makan segala. Silakan dibuktikan," kata BW saat dihubungi.

"Begitupun dengan kasus minta tolong soal Kotawaringin. Lihat dan buka saja persidangan kasusnya. Semuanya jelas," ujar mantan pengacara ini.

Dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat (Kobar), panel Majelis Hakim dipimpin oleh Akil Mochtar. Bambang Widjojanto menjadi kuasa hukum Ujang Iskandar-Bambang Purwanto, bersama-sama dengan Iskandar Sonhaji, Diana Fauziah dan Hermawanto dari Kantor Widjojanto, Sonhadjo & Associates. Ujang Iskandar-Bambang Purwanto kini menjadi bupati dan wakil bupati Kobar. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.