Sukses

Kelompok Militan Uzbek Akui Serangan Ke Bandara Karachi

Kekerasan dibalas dengan kekerasan. Demikianlah yang terjadi di Pakistan antara pasukan pemerintah dengan kelompok militan.

Liputan6.com, Karachi Selama lebih dari sepuluh tahun ini, Pakistan telah digelayuti oleh berbagai peristiwa kekerasan dan gangguan keamanan yang terkait dengan kelompok-kelompok militan. Setelah serbuan di bandara Karachi di hari Minggu dan serangan susulan di hari Selasa lalu, akhirnya ada satu kelompok yang mengaku bertanggungjawab.

Sekelompok militan Uzbek yang berjuang bersama Taliban Pakistan mengatakan bahwa merekalah yang melakukan penyerbuan mematikan hari Minggu lalu di bandara internasional Karachi.

Kelompok itu memajang foto 10 orang pria dalam turban warna hitam sedang memegang senjata AK-47 dan sedang mencari cara membalas dendam serangan-serangan udara sebelumnya. Demikianlah yang dikutip dari BBC News, Selasa, 11 Juni 2014.

Setidaknya ada 39 orang terbunuh dalam serbuan ke bandara itu, termasuk 10 orang anggota kelompok bersenjata.

Uji coba DNA yang dilakukan terhadap pria-pria bersenjata menunjukkan kemungkinan bahwa mereka berasal dari Uzbek, demikian disebutkan oleh para pejabat di Karachi.

Sumber BBC di Islamabad, Shahzeb Jillani, mengatakan bahwa kelompok Uzbekistan itu kelompok militan yang sangat terlatih, dengan basis di kawasan suku di Waziristan Utara.

Kelompok itu bekerja erat dengan militan Al Qaeda dan Taliban dan sebelumnya pernah melakukan serangan-serangan skala besar dan terkoordinasi di Pakistan, termasuk serangan di Bandara Peshawar di tahun 2012.

Dalam suatu pernyataannya, kelompok itu mengatakan bahwa serbuan di Karachi dimaksudkan sebagai pembalasan terhadap serangan udara di kawasan suku Pakistan bulan lalu, yang menurut mereka telah menewaskan wanita dan anak-anak.

Serangan di hari Minggu itu berlanjut dengan datangnya serangan bersenjata ke dua di dekat bandara di hari Selasa lalu, sehingga menambah ketegangan di Karachi. Para pria bersenjata menembaki pos keamanan di luar garis batas bandara, tapi tidak ada korban.

Kekerasan ini bermunculan setelah suatu keretakan besar di dalam tubuh Pakistan Taliban (TTP) dan rontoknya pembicaraan perdamaian dengan pihak pemerintah. (Baca juga Perpecahan Dalam Tubuh Taliban Pakistan)

Para pemimpin Pakistan bertemu untuk membahas keamanan. Sumber-sumber resmi berbicara mengenai tekad untuk menghabisi terorisme menggunakan cara keras, demikian dilaporkan oleh Mike Woolridge dari BBC di Karachi.

Serangan pencegahan berikutnya sebagai upaya untuk mencegah serangan-serangan Taliban berikutnya telah diwacanakan, demikian ditambahkan oleh korespnden tersebut.

Pihak militer Pakistan telah menyasar militan di wilayah suku di barat laut negeri itu, tapi masih belum jelas apakah serangan militer yang lebih luas di tempat pijakan Taliban di Waziristan Utara mendapatkan persetujuan politis.

Media setempat mengatakan bahwa pertemuan tersebut memberi wewenang kepada angkatan bersenjata untuk melakukan “tindakan yang sepantasnya” melawan kelompok-kelompok teroris.

Perdana Menteri Nawaz Sharif pernah menjanjikan pembicaraan perdamaian dengan TTP selagi masa kampanye pemilu. Pembicaraan telah dimulai bulan Maret lalu, tapi tidak terlalu banyak kemajuan. Kekerasan juga terus berlanjut.

Kelompok pria bersenjata Taliban menyerbu sebagian bandara internasional Jinnah di Karachi di hari Minggu lalu dengan memuntahkan tembakan dan melemparkan beberapa granat. 

Pasukan keamanan mengambil alih kendali sesudah pertempuran semalaman dan bandara itu dibuka lagi di hari Senin sore. (Baca juga Pasukan Keamanan Kuasai Keadaan, Bandara Karachi Dibuka Lagi)

Hari Selasa lalu, sekelompok pria bersenjata mengendarai motor dan menembaki kamp pelatihan keamanan yang berada tepat di luar bandara sebelum mereka kemudian melarikan diri.

Dalam suatu pernyataan mereka, Taliban telah menyebutkan bahwa gelombang serangan akan berlanjut.

Para koresponden mengatakan bahwa penduduk Karachi terguncang oleh betapa nekadnya serangan ke bandara di hari Minggu lalu itu.

Pakistan tengah memerangi kerusuhan oleh kelompok militan selama lebih dari sepuluh tahun, di mana Taliban Pakistan adalah pengelompokan utama militan-militan tersebut.

Di awal hari Selasa lalu, pihak militer Pakistan melakukan serangan udara di wilayah suku di kawasan barat laut Khyber sehingga menewaskan 15 anggota militan. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini