Sukses

Begini Rasanya Terbang dengan Pesawat Masa Depan Tahun 2050

Perusahaan pesawat Eropa, Airbus mengungkap prediksi mereka tentang seperti apa penerbangan di tahun 2050. Seperti apa?

Liputan6.com, Blagnac - Sejak era balon udara raksasa Zeppelin dipakai maskapai  Deutsche Luftschiffahrts-AG (DELAG) Jerman mulai tahun 1909, penerbangan sipil terus berkembang.  Dan kini, 105 tahun berlalu, perusahaan pesawat Eropa, Airbus mengungkap prediksi mereka tentang penerbangan pada tahun 2050.

Menurut Airbus, pesawat masa depan akan dilengkapi zona untuk rileks dan bermain game -- tenis atau golf virtual, jendela panoramik. Tempat duduk juga akan dipasang instrumen yang berfungsi mengumpulkan panas tubuh untuk dijadikan sumber tenaga fitur tertentu di kabin.

Pegal-pegal selama penerbangan juga akan diminimalisasi, karena para penumpang bisa duduk santai di kursi dengan pemijat, dilayani minuman dan vitamin, juga bisa meminta udara segar dengan hembusan angin laut atau aroma pinus.



Suara dalam kabin juga akan diatur agar tidur para penumpang lebih nyenyak, nyaman, dengan tirai khusus untuk mencegah cahaya masuk.

Bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan, pesawat dilengkapi jendela panoramik, yang bisa menjadi transparan -- tembus pandang-- hanya dengan lambaian tangan. Namun, tak sampai mengganggu penumpang lain yang ingin istirahat, berkat jaringan terpadu yang dapat mendeteksi dan merespons kebutuhan spesifik dari masing-masing penumpang.

Struktur bionik kabin meniru susunan tulang burung untuk membuatnya ringan tapi kuat. Dilapisi dengan membran biopolimer, yang mengontrol jumlah cahaya alami, kelembaban dan suhu, memberikan opacity atau transparansi berdasarkan perintah.


Sudut pandang 360 derajat dari kabin menawarkan pemandangan keajaiban dari lima benua. Penumpang bisa melihat piramida atau Menara Eiffel dari atas. Furniture dilengkapi lapisan anti debu.

Prediksi oleh Airbus tersebut dirilis untuk menanggapi hasil survei penumpang global -- yang meminta wisatawan merinci apa yang mereka harapkan dari penerbangan pada tahun 2050.

Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Selasa (10/6/2014), sepertiga dari orang-orang yang ambil bagian dalam survei ini mengatakan bahwa mereka ingin penerbangan menjadi bagian dari pengalaman liburan. Juga berharap bisa mengakses semua kemajuan teknologi selama penerbangan.

Pada masa depan, teknologi dan virtual reality akan diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari, layanan akan dirancang secara individual. Dan apa yang bisa dinikmati di darat juga bisa dilakukan di udara.

Kelas pertama (first class), bisnis, dan ekonomi dalam pesawat akan diganti sistim zonasi yang menargetkan kebutuhan yang lebih individual seperti bersantai, bermain game, berinteraksi dengan penumpang lain, atau mengadakan pertemuan bisnis dengan orang-orang di darat.

Bar juga akan lebih lazim di penerbangan, menciptakan area bersosialisasi, sedangkan ruangan yang lebih kecil bisa digunakan untuk apapun, dari pertemuan bisnis virtual, memberi kuliah, makan romantis, atau membaca cerita pengantar tidur untuk anak-anak yang berada di rumah. 



Belanja dalam  penerbangan akan dilengkapi dinding virtual yang akan memproyeksikan pakaian langsung ke pembeli.  Game virtual memungkinkan penumpang bermain tenis, baseball dan bahkan golf. Para penggemar petualangan bisa mencoba permainan Airbus Fusion Ball, yang memungkinkan Anda bermain tangkap bola di gedung pencakar langit di New York atau puncak pegunungan Himalaya. 



Penelitian Airbus juga menunjukkan bahwa setiap penerbangan masa depan bisa memangkas waktu sekitar 13 menit, menghemat sekitar 9 juta ton bahan bakar per tahun, sekaligus menghindari setara dengan lebih dari 28 juta ton emisi CO2. (Riz)

Baca juga: Canggih, Menerbangkan Pesawat dengan Kekuatan Pikiran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini