Sukses

Video Detik-detik Tentara AS Dibebaskan dari Penculikan Taliban

Salah satu pria bersenjata Taliban membawa Sersan Bowe dari mobil pikap dengan membawa tongkat yang dipasang bendera putih.

Liputan6.com, Kabul - Taliban merilis video yang menampilkan detik-detik dibebaskannya tentara Amerika Serikat (AS) Sersan Bowe Bergdahl setelah 5 tahun diculik kelompok militan di Afghanistan itu.

Seperti dimuat BBC, Rabu (4/6/2014), Bergdahl dibebaskan Taliban dalam proses negosiasi antara Pemerintah AS dengan kelompok tersebut pada Sabtu 31 Mei 2014 lalu. Sebagai kompensasinya, AS membebaskan 5 tahanan di Guantanamo Bay, Kuba.

Dalam video terlihat ia duduk di mobil truk pick up di Distrik Ali Sher, Provinsi Khost. Bergdahl kemudian berjalan menuju helikopter Black Hawk milik AS. Bergdahl tampak mengenakan pakaian jubah atau gamis ala Afghanistan. Pria bersenjata Taliban di sekelilingnya mengenakan penutup wajah.

Salah satu pria bersenjata Taliban membawanya dari mobil pick up, dengan membawa tongkat yang dipasang bendera putih. Tentara berusia 28 tahun itu pun masuk ke dalam helikopter dan pergi dari Taliban.

Bergdahl diculik pada 30 Juni 2009, ketika para tentara AS tengah berperang melawan Taliban pasca-tragedi WTC 9/11.

Setelah dibebaskan, Bergdahl kemudian dibawa ke markas utama militer AS di Afghanistan, Bagram Air Field. Baru kemudian dipulangkan ke Amerika.

Namun negosiasi pembebasan Bergdahl menuai kecaman. Baik dari pihak internal AS maupun pihak luar. Para anggota dewan dari Partai Republik menuduh Gedung Putih telah membahayakan para anggota tentara AS dengan melepaskan 5 anggota penting Taliban.

Kemudian dalam laporan CNN,  bekas komandannya, Sersan Evan Buetow mengatakan Bergdahl sebenarnya mangkir dari militer dan bukan diculik atau ditawan melawan kehendaknya sendiri. Buetow mengatakan bahwa Bergdahl adalah seorang yang telah mangkir dari dinas.

Namun hingga kini belum dipastikan apakah Bergdahl  diculik atau mangkir dari tugasnya.

Dalam negosiasi ini, Emir Qatar membantu mediasi dan negosiasi antara AS dengan Taliban. Kelima tahanan itu dikirim ke Qatar, kemudian rencananya baru diserahkan ke Taliban. Afghanistan mengecam langkah AS menyerahkan tahanan ke Qatar.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan menegaskan penyerahan tahanan Taliban ke Qatar, yang menjadi pihak ketiga negosiasi, merupakan tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional.

"Tak ada negara pun yang boleh menyerahkan warga negara dari suatu negara (Afghanistan) ke negara lain (Qatar)," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Afghanistan. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.