Sukses

Suara Misterius Bawah Laut Diduga Malaysia Airlines MH370

Suara itu, yang di luar jangkauan pendengaran manusia, lebih mirip dengusan ketimbang dentuman atau ledakan.

Liputan6.com, Perth Ilmuwan menginvestigasi suara  berfrekuensi rendah bawah air yang terdeteksi di ujung selatan India, di saat bersamaan dengan transmisi terakhir yang dikirim pesawat Malaysia Airlines MH370 sebelum akhirnya menghilang bersama 239 orang di dalamnya pada Sabtu 8 Maret 2014. Rekaman audio itu rencananya akan dirilis ke publik.

Suara itu, yang di luar jangkauan pendengaran manusia, dilaporkan melakukan perjalanan melintasi Samudera Hindia dan ditangkap penerima yang berada di lepas pantai barat Australia. Namun, dari mana suara itu berasal -- sekitar 3.000 mil atau 4.828 km barat laut Negeri Kanguru -- tak konsisten dengan titik pencarian saat ini  di lepas pantai Australia yang didasarkan pada analisis data satelit oleh perusahaan Inggris Inmarsat .

Alec Duncan, ahli kelautan dari  Curtin University di dekat Perth, Australia mengatakan, ia yakin kemungkinan suara tersebut berasal dari Boeing 777-200ER sekitar 25 persen sampai 30 persen.

"Bentuknya bukan seperti dentuman -- lebih mirip dengusan atau debaran," kata Duncan kepada New York Times, seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph, Rabu (4/6/2014).

"Kemungkinan ini terkait pesawat (MH370), tanpa satelit data, adalah 20-30 persen. Namun pastinya kita harus melihat lebih dekat."

Dia menambahkan, satu sinyal audio terdeteksi sejumlah penerima. Suara tersebut ditangkap penerima yang dioperasikan di perairan Perth -- yang terutama digunakan untuk memonitor paus. Bunyi yang sama diterima dari titik sekitar 220 km sebelah selatan Perth oleh organisasi instrumen milik pengawas nuklir Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organisation yang berbasis di Wina.

Mark Prior, ahli akustik dari Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organisation mengatakan, suara yang mereka tangkap konsisten dengan benturan di laut atau semacam kontainer tertutup berisi udara tenggelam hingga mengkerut akibat tekanan air.

"Para peneliti telah menganalisis suara frekuensi sangat rendah selama berminggu-minggu untuk melihat apakah itu akibat dari pesawat yang menabrak air atau ledakan dari bagian-bagian pesawat saat tenggelam," kata Duncan. "Tapi bisa saja itu hanya peristiwa alam."

Pihak Australia yang memimpin pencarian MH370 sejauh ini belum menemukan puing atau pertanda apapun di zona pencarian -- yang didasarkan pada temuan 'ping' yang awalnya diduga berasal dari kotak hitam pesawat.

Sementara itu, seorang perempuan Inggris,  Katherine Tee, mengaku melihat pesawat yang diduga terbakar, dikelilingi cahaya oranye terang saat ia berlayar bersama suaminya di hari ketika MH370 dinyatakan hilang.

Kala itu, Tee sedang berlayar dari India menuju Thailand. Langit masih gelap saat dia berada di dek yacht Kalik 40, menikmati langit malam. Tiba-tiba hal aneh terjadi, ia melihat pesawat dikelilingi cahaya terang berwarna oranye dan ekor asap hitam lewat di atasnya.

Kesaksian tersebut telah dilaporkan ke pusat koordinasi pencarian MH370 atau Joint Agency Coordination Centre (JACC) di Australia. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.