Sukses

Gunung Sangeang Api Meletus, Wisatawan Tak Bisa Pulang

"Pulangnya seharusnya kemarin tanggal 1 Juni 2014 dari Bandara Tambolaka. Ada hujan abu, pesawat tak berani terbang".

Liputan6.com, Tambolaka - Akibat meletusnya Gunung Sangeang Api di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejumlah penerbangan terganggu. Membuat sebagian orang, termasuk wisatawan terjebak, tak bisa pulang ke tempat asal.

Salah satunya adalah pria bernama Gabriel. Ia mengaku tak bisa pulang karena pesawat tak berani mengudara akibat banyaknya debu vulkanik dari Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

"Pulang seharusnya kemarin, 1 Juni 2014. Tapi bandara ditutup karena Sangeang meletus. Ada hujan abu, pesawat tak berani terbang," ujar Gabriel saat dihubungi Liputan6.com, Senin (2/6/2014).

Tak hanya Bandara Tambolaka, lanjut Gabriel, 3 bandara lain di sekitar kawasan Gunung Sangeang juga tak bisa dilewati transportasi udara itu.

"Dari Denpasar, Ende, dan Labuan Bajo juga nggak ada penerbangan," jelas dia.

Gabriel menambahkan, pada Minggu 1 Juni, abu vulkanik mencapai kawasan tempatnya berada di Tambolaka. "Mobil yang diparkir di depan rumah diselimuti abu," ujar dia. Tapi kini, urainya, sudah tidak ada lagi hujan abu.

"Hari ini sih sudah ada pesawat yang terbang dari Tambolaka, pesawat Garuda. Tapi katanya prioritas untuk yang terbang ke Jakarta tanggal 31 Mei. Kalau saya yang tanggal 1 Juni penerbangannya, masih menunggu kabar berangkat kapannya," beber Gabriel.

Hari Senin ini, ungkap Gabriel, menurut informasi dari temannya di bandara, sudah ada 2 maskapai penerbangan menuju Jakarta yang beroperasi. "Ada Garuda untuk beberapa penerbangan dan Lion Air," ucapnya.

Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, meletus pada Jumat 30 Mei pukul 15.55 WITA.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com, tinggi letusan mencapai 3 ribu meter yang mengarah ke arah Barat kemudian abu vulkanik sebagian besar jatuh ke laut.

Seluruh penduduk di sekitar gunung telah dievakuasi menggunakan kapal. Penduduk dievakuasi ke Sangeang Barat. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini