Sukses

AS Benarkan Bomber Bunuh Diri di Suriah Adalah Warganya

Senator AS Bill Nelson mengatakan, bomber tersebut berasal Negara Bagian Florida, AS.

Liputan6.com, Damaskus - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jen Psaki membenarkan bahwa bomber atau pelaku bom bunuh diri di Provinsi Idlib, Suriah pada 25 Mei 2014 lalu itu adalah warga negara mereka.

"Warga Amerika Serikat terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Suriah. Namanya al-Amriki," ujar Jen, seperti dimuat Fox News, Sabtu (31/5/2014).

Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut asal usul bomber tersebut.

Al - Amriki dapat diterjemahkan sebagai ketakutan terburuk  bagi para pejabat AS. Saat ini Lembaga Penegak Hukum AS sedang berupaya untuk menggagalkan ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh warga AS dan Uni Eropa (UE).

Senator AS Bill Nelson mengatakan, bomber tersebut berasal Negara Bagian Florida, AS. Sama seperti Jen, ia juga tak bisa menjelaskan identitas bomber itu secara detail, karena belum mendapat informasi lain.

Media terkemuka AS The New York Times melaporkan, aparat penegak hukum telah mengidentifikasi bahwa orang itu bernama Moner Mohammad Abusalha , yang berasal dari Florida .

Para pejabat itu mengatakan bahwa Abusalha telah melakukan perjalanan ke Suriah akhir tahun 2013 lalu. Kemudian menetap di sebuah kamp pelatihan Front al-Nusra, sebuah kelompok yang terkait dengan Al Qaeda.

Dalam aksi bom bunuh dirinya, seperti dilaporkan The New York Times, Abusalha menggunakan truk berisi sekitar 16 ton bahan peledak untuk  meruntuhkan restoran al- Fanar di Idlib, sebuah lokasi tempat pasukan militer pemerintah Suriah berkumpul.

Aksi Abusalha direkam oleh pihak al-Nusra dan disebarkan lewat Twitter. Dalam media sosial itu, para militan menyebutkan warga AS itu dengan nama Abu Hurairah al-Amriki dan menampilkan foto seorang pria kulit putih muda berjanggut tersenyum dan memegang kucing.

Foto lain menunjukkan Al-Amriki duduk di atas tanah dan mengenakan rompi bom bunuh diri. Ditampilkan juga foto-foto dari truk yang meledak.

Seorang aktivis anti-pemerintah di Suriah mengatakan, orang AS yang menjadi bomber itu bisa berbahasa Arab, namun penyampaian kata-katanya sangat buruk. Tapi dia telah berjasa untuk jihad.

"Dia sangat berani, selalu berada di garis terdepan pertempuran," ujar aktivis itu.

Aktivis pemberontak Presiden Suriah Bashar al-Assad menjelaskan, saat al-Amriki mendapat instruksi untuk melakukan bom bunuh diri, ia terlihat sangat bahagia. "Sebab ia akan melakukan jihad," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.