Sukses

Jokowi Kebut Normalisasi 13 Kali Jakarta Jelang Pilpres

Apalagi dirinya sebentar lagi akan nonaktif dari jabatan gubernurnya lantaran mulai cuti terhitung sejak 31 Mei 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi berencana mempercepat proses pembebasan lahan dan normalisasi 13 sungai besar. Apalagi dirinya sebentar lagi akan nonaktif dari jabatan gubernurnya lantaran mulai cuti terhitung sejak 31 Mei 2014.

Karenanya, Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum hari ini menggelar penandatanganan kerja sama. Jokowi berharap, pembebasan lahan ini dapat dilakukan sebelum musim hujan datang agar banjir dapat diminimalisir.

"Ini kan maunya kebut-kebutan. Sebelum musim hujan itu bisa diselesaikan. Siang-malam dikerjakan. Siang malam kita kebut. Yang mesti kita selesaikan ya selesaikan. Sampai akhir harus kita selesaikan," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Musim penghujan sendirinya biasanya terjadi pada sekitar bulan November-Desember. Sementara dirinya, akan non aktif sebagai Gubernur DKI untuk mengikuti Pilpres 2014. Dan jika terpilih menjadi presiden nanti, pelantikan digelar pada Oktober.

Karenanya, pembebasan lahan dan normalisasi 13 sungai besar yang bekerja sama dengan pemerintah pusat, khususnya untuk Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter, tengah dikebut pengerjaannya.

"Normalisasi dan pembebasan lahan dua-duanya berbarengan. Yang pertama dilakukan yang dibebaskan yang dilalui kali Pesanggrahan. Misalnya di kawasan Karet, di Kedoya," tutur Jokowi.

Semua tugas pembebasan lahan akan dilakukan Pemprov DKI. Sementara, Dirjen Sumber Daya Air Kemen PU, Mohammad Hasan, mengatakan, pihaknya bertanggung jawab pada pengerjaan fisik. Untuk normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter pihaknya menggelontorkan dana Rp 250 miliar. Kemudian Pemprov DKI mengalokasikan dana pembebasan lahan sebesar Rp 250 miliar, tahun ini.

"Masih kurang 30 persen pengerjaan normalisasi, ini sudah berjalan 3 tahun, cuma dikerjakan bertahap. 30 Persen untuk Angke, Sunter dan Pesanggrahan. Totalnya 30 persen lagi yang belum," jelas Hasan. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini