Sukses

Kendaraan Masa Depan: Heli Surya yang Bisa Terbang Sendiri

Fly Citycopter dirancang untuk bisa lepas landas, terbang, dan mendarat dalam mode autopilot. Tak berisik seperti helikopter biasa.

Liputan6.com, Brasilia - Kemacetan parah, polusi, transportasi umum yang penuh sesak dan tak tepat waktu saat berangkat kerja. Niscaya, semua energi dan optimisme yang tersimpan terkuras habis di pagi hari.  

Untuk mengatasinya, seorang seniman visual Brasil, Eduardo Galvani menawarkan Fly Citycopter, konsep kendaraan perkotaan yang didesain untuk membantu para komuter leluasa pergi ke manapun. Sebuah mobil terbang yang ramah lingkungan, dengan tak menambah pekatnya polusi perkotaan. Dan yang tak kalah penting, gampang dioperasikan.

Visi futuristik Galvani adalah penciptaan helikopter pribadi super-ringan yang bisa lepas landas, terbang, dan mendarat dalam mode autopilot. Dibuat dari karbon, alumunium, dan titanium, Citycopter menggunakan kombinasi baling-baling dan motor yang ditenagai listrik untuk menerbangkan 2 orang dengan kecepatan maksmal 130 mil per jam atau 209 km per jam.



Selain itu, sel surya yang tertanam pada eksterior pesawat akan memungkinkan untuk menghasilkan energi selama masa penerbangan dan membantu mengurangi polusi perkotaan.

"Bagi kebanyakan manusia, memiliki kendaraan terbang pribadi adalah mimpi yang terlampau tinggi," kata Galvani (36), seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (30/5/2014). "Namun, jika Anda memikirkan soal ini (Fly Citycopter), pasti akan tersadar bahwa bahan dan teknologi yang ada saat ini memungkinkan bagi kita untuk mewujudkannya. Helikopter pribadi bisa menjadi kendaraan paling efisien, ekonomis, dan aman serta mudah dikendarai daripada helikopter biasa. Sebuah alat transportasi cerdas."

Fly Citycopter menjawab permasalahan yang dihadapi pengguna mobil listrik -- yang meski ramah lingkungan namun terhalang kemacetan lalu lintas. Di banding helikopter biasa, kendaraan futuristik tersebut juga lebih tenang.



Harus diakui, masih banyak kendala teknis yang harus diatasi sebelum kendaraan konsep ini terwujud. Namun, menurut Galvani, ia berharap konsepnya akan menginspirasi orang-orang kreatif di seluruh dunia untuk mengambangkan alat transportasi perkotaan yang lebih ramah lingkungan dan menarik.

Apalagi, pencemaran lingkungan sudah lewat ambang batas. Di Paris tahun ini, pemerintah menyediakan transportasi umum secara gratis dan meminta orang-orang untuk mengandangkan mobil mereka selama 3 hari dalam perang melawan polusi udara.

Juga di tahun ini,  di Beijing, China panel LCD raksasa dipasang untuk penanda matahari terbit dan terbenam di kota yang diselubungi asap pekat dan tercemar.

 

(Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini