Sukses

Mahendradatta: Penyebar Kicauan @SamadAbraham Bisa Jadi Tersangka

Akun twitter @SamadAbraham menghembuskan isu ancaman pembunuhan Jokowi oleh Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Akun twitter @SamadAbraham menghembuskan isu ancaman pembunuhan Jokowi oleh Prabowo Subianto. Kuasa Hukum Partai Gerindra Mahendradatta pun  mendatangi Bareskrim Polri untuk mengusut siapa di balik akun palsu tersebut.

"Kami juga dapat berita katanya Abraham Samad menyatakan akun twitter tersebut bukan miliknya atau dia tak punya akun. Kami ke sini mengecek apa polisi sudah mengetahui atau belum," kata Mahendradatta di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Mahendradatta mengaku saat mendatangi Mabes, dirinya bertemu dengan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Kamil Razak yang didampingi Wakil Dirtipideksus yang menyatakan, memang benar di pertengahan April, Abraham Samad menyampaikan permintaan agar Mabes Polri mengusut tuntas akun tersebut secara lisan.

"Terutama akun yang mempersonifikasi namanya dia. Dengan demikian, sudah dilakukan pengecekan, saat pengusutan sedang berlangsung akun di-suspend," terang Mahendratta.

Meski sudah di-suspend, bekas twit akun tersebut direkam oleh sekelompok orang tertentu. "Kemudian, ditampilkan lagi (isi kicauan) dalam bentuk video."

Ia pun mengimbau agar jangan ada lagi yang menyebarkan video tersebut karena akan terkena pidana. Sebab, saat ini unit Cyber Dittipeksus Bareskrim Polri tengah melakukan penyelidikan, dan bila kedapatan turut menyebarkan, maka bisa menjadi tersangka.

"Bisa saja jadi tersangka untuk yang menyebarkan itu," ucapnya.

Kemudian Mahendradatta menyatakan, hari ini belum membuat laporan secara resmi karena pengusutan yang dilakukan polisi tengah berjalan. Ia masih menunggu hasil penyelidikan tersebut. Pilihan untuk tidak membuat laporan resmi kali ini, agar tidak terjadi overlaping dalam penyelidikan.

"Bila nanti diperlukan kami yang juga mewakili kepentingan Ketua Dewan Pembina (Prabowo). Kami masih mencadangkan hak kami untuk melaporkan sendiri," jelas dia.

Mahendradatta menambahkan, ini bukan cuma persoalan pencemaran nama baik Prabowo dan Samad. Pihaknya pun tak terlalu mempersoalkan itu. Dan persoalan utamanya adalah pemalsuan identitas.

"Kalau soal pencemaran nama baik Pak Prabowo, sudah banyak sekali. Tapi, kami di sini tidak secengeng itu (minta polisi usut persoalan nama baik), tapi ini lebih serius lagi. Ini meresahkan masyarakat. Jika nanti presiden terpilih, akun dipakai kemudian mengeluarkan warning yang macam-macam jelas menghebohkan masyarakat," paparnya.

Isi konten ancaman pembunuhan itu, sambung Mahendradatta, merupakan ancaman yang serius. Dan ini juga bisa mengadudomba jika pendukung masing-masing calon emosional.

"Kalau di Amerika ini sudah mengarah ke terorisme, menakut-nakuti. Ini bahaya, ancaman membunuh, menakut-nakuti capres. Ini tidak main-main, ini persoalan serius," ungkap pria berkacamata itu.

Terakhir, Mahendradatta menegaskan, polisi sangat serius dalam mengusut kasus tersebut. Menurutnya, IP Addres akun itu sudah diketahui termasuk hal lainnya yang memang tak diungkap ke publik karena untuk kepentingan penyelidikan.

"Tentu kami juga tidak bisa menentukan waktu, mereka (polisi) akan tetap bekerja," pungkas Mahendradatta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini