Sukses

Adu Tembak dengan Perampok, Paru-paru Polisi Tertembus Peluru

Pelaku memang sudah menjadi incaran petugas karena kerap melakukan pencurian dengan kekerasan. Bahkan tidak segan-segan melukai korban.

Liputan6.com, Jakarta - Adu tembak antara Briptu Jefri dan buronan perampok bernama Mayo di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, mengakibatkan anggota Jatanras Polda Metro itu harus menjalankan perawatan intensif di RS Persahabatan. Sementara, pelaku tewas.

Tak hanya pelaku yang ternyata terkena tembak peluru dari polisi, peluru panas pelaku juga menembus Briptu Jefri. Selama 5 jam Briptu Jefri dioperasi, dan kini juga masih dirawat di ruang ICU RS Persahabatan.

"Untuk kondisi Briptu Jefri, kemarin dari jam 17.00 s/d 22.00 menjalani operasi di RS Persahabatan. Saat ini sedang dirawat di ruang ICU," kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (27/5/2014).

Usai menjalankan operasi selama 5 jam, dokter akhirnya berhasil mengeluarkan peluru yang menembus paru-parunya. Mayo diketahui adalah termasuk kelompok perampok Cirebon. Tak kurang selama 1/2 jam keduanya adu tembak dan terjadi kejar-kejaran. Pelaku terus mengumbar tembakan dan melarikan diri.

"Peluru tersangka mengenai lambung, hati, menyerempet jantung dan menembus ke paru-paru. Anak peluru sudah berhasil dikeluarkan," tambah Rikwanto.

Mayo merupakan buronan polisi. Ia disergap saat sedang melintas Jalan Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, bersama keluarganya. Pelaku yang mengetahui sedang dibuntuti anggota Jatanras Polda Metro lalu melepaskan tembakan hingga aksi baku tembak tak terhindarkan.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, pelaku mengeluarkan pistol dan menembak ke arah polisi. "Saat sudah diperintahkan untuk tidak bergerak, tersangka malah menembak anggota kita," kata Herry di lokasi kejadian, Senin 26 Mei 2014.

Herry menjelaskan, pelaku memang sudah menjadi incaran petugas karena kerap melakukan pencurian dengan kekerasan. Bahkan tidak segan-segan melukai korban. (Ein)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini