Kisah Mega, Sukarno, dan Kiai Kapas

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah diamanatkan oleh sang ayah, Sukarno, untuk dapat terus melanjutkan ajaran dan pemikiran-pemikiran presiden pertama sekaligus proklamator RI tersebut. Mega pun mengamini permintaan Sukarno.

Mega juga percaya, cita-cita Sukarno untuk bangsa Indonesia ini akan terwujud. Ini sesuai dengan ramalan seorang sahabat Bung Karno yang pernah ditemui Mega.

"Saya pernah bertamu ke Pak Kiai Sepuh, sekarang suka lupa aku namanya. Dia adalah sahabat Bung Karno, orang yang ikut menyaksikan proklamasi," cerita mantan Presiden itu dalam acara Rakornas Partai Nasdem di Jakarta, Selasa (27/5/2014).

Saat itu, lanjut Mega, sang kiai menolak untuk menemui rombongan mereka. Namun entah mengapa, tiba-tiba kiai itu bersedia menemuinya.

"Dia bilang, 'Saya akan bicara 1 kali dan suara saya adalah suara surga. Ketika tak ada rakyat yang percaya Bung Karno, saya adalah saksinya. Saya dipanggil Mas Kiai Kapas'," ujar Mega menirukan ucapan sahabat Bung Karno itu.

"Beliau mengatakan apa yang akan terjadi di kemudian hari -- saya tahu dia maksudnya berbicara dengan saya, suatu hari nanti apa yang dicita-citakan Bung Karno akan terjadi, hati saya seperti dikasih es."

Menurut Mega, langkahnya untuk menjadi presiden kala itu tak mudah. Kehadiran presiden perempuan masih awam bagi bangsa ini. Banyak pula yang menyerangnya dan menolak keinginannya untuk jadi presiden.

"Republik ini selalu menolak perempuan jadi presiden, itu yang ngomong wong, orang lho. Tapi kalau yang ngomong Allah, maka terjadi, terjadilah," pungkas Mega. (Ein)