Sukses

Paus Fransiskus Undang Presiden Israel dan Palestina ke Vatikan

Paus mengundang Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas datang ke Vatikan untuk berdoa bagi perdamaian.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam lawatannya 3 harinya ke Timur Tengah, pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus menyempatkan untuk berhenti di Kota Betlehem, Tepi Barat. Di tempat ini Paus berhenti untuk berdoa pada dinding beton yang merupakan bagian dari tembok pembatas yang dibuat Israel.

Paus menyandarkan kepalanya ke dinding yang terlihat memuat grafiti bertuliskan Free Palestine. Pihak Israel menyebut tembok pembatas ini sangat diperlukan untuk keamanan negerinya. Namun, Palestina melihat pembangunan tembok itu sebagai perampasan lahan.

Para pejabat Palestina mencatat bahwa Paus Fransiskus adalah Paus pertama yang melakukan perjalanan langsung ke Tepi Barat tanpa melalui Israel. Banyak warga Palestina melihat bahwa sikap Paus itu sebagai pengakuan atas sebuah negara Palestina yang berdaulat.

Paus kemudian mengadakan misa terbuka untuk 8.000 orang Kristen lokal di Gereja Kelahiran Tuhan di Betlehem. Di tempat ini ia mengatakan ingin mengundang Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas datang ke Vatikan untuk berdoa bagi perdamaian.

"Untuk bergabung dalam doa sepenuh hati kepada Tuhan atas karunia perdamaian," ujar Paus seperti dikutip BBC, Minggu (25/5/2014).

Setelah menggelar misa di Betlehem, Paus terbang dengan helikopter ke Tel Aviv, Israel, di mana ia secara resmi disambut di negara itu oleh Presiden Shimon Peres dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu .

Kunjungan Paus yang hanya beberapa minggu setelah rusaknya pembicaraan damai antara Israel dan Palestina serta undangan yang dilayangkannya untuk Peres dan Abbas dinilai sebagai sebuah perkembangan yang menarik. Apalagi undangan itu disambut baik keduanya.

Sementara itu, pihak keamanan Israel telah mengeluarkan perintah penahanan terhadap beberapa aktivis sayap kanan Yahudi pekan ini atas kekhawatiran bahwa mereka akan mencoba untuk mengganggu kunjungan Paus.

Sebanyak 26 orang ditangkap karena melemparkan batu dan botol ke arah polisi selama protes di sebuah tempat suci di Gunung Sion, Yerusalem.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini