Sukses

Terkuak Kuburan Bawah Laut, Tempat Hiu dan Ikan Pari Memilih Mati

Kuburan bawah laut ditemukan secara kebetulan di perairan Angola. Sebuah tempat ke mana para raksasa laut pergi untuk mati.

Liputan6.com, Plymouth - Kuburan bawah laut ditemukan secara kebetulan di perairan Angola. Sebuah tempat ke mana para raksasa laut pergi untuk mati.

Para peneliti dari perusahaan minyak dan gas, yang kali pertama menemukannya, terpukau melihat bangkai 4 hewan laut besar -- seekor hiu paus (Rhincodon typus) dan 3 ikan pari dari genus Mobula -- tergeletak di dasar laut. Masing-masing dikelilingi sekitar 50 ikan 'pemulung' pemakan bangkai. Memberi gambaran bagaimana para raksasa  samudra mengalami 'daur ulang' ketika mereka mati. Temuan tersebut dijelaskan dalam jurnal ilmiah Plos One.

Penulis laporan dalam jurnal ilmiah, Dr Nick Higgs dari Institut Kelautan University of Plymouth mengatakan, ada banyak riset mengenai whale falls dan tenggelam ke dasar laut. "Namun kita belum pernah menemukan bangkai hewan besar lain di lantai samudera," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (14/5/2014).

Whale falls adalah bangkai cetacean (paus) yang mati dan tenggelam ke dasar laut di kedalaman 2.000 m atau 6.600 kaki, menciptakan ekosistem lokal yang kompleks yang menyediakan makanan bagi organisme laut selama beberapa dekade.

Bangkai paus adalah rumah bagi ekosistem yang kompleks, yang menarik para 'pemulung' pemakan bangkai seperti para hiu, lalu giliran oportunis yang lebih kecil seperti kepiting, makhluk mirip udang yang disebut amphipods. Ada pula osedax atau 'cacing zombie' yang memakan tulang binatang, tak ketinggalan bakteri khusus yang mengurai lemak.

Dengan rekaman terbaru yang didapat dari dasar laut, para ilmuwan bisa menyaksikan bagaimana hiruk-pikuk 'pesta' makan yang terjadi di sekitar bangkai hewan besar lainnya -- selain paus. Untuk perbandingan.  

Video tersebut direkam oleh remotely operated vehicles (ROVs), yang melakukan survei dasar laut di sekitar Angola untuk eksplorasi industri migas. Bangkai-bangkai hewan laut ditemukan antara tahun 2008 dan 2010 di area seluas 1 kilometer persegi di dasar laut. Makhluk-makhluk tersebut diperkirakan sudah mati selama 1-2 bulan.



Tiap bangkai dikelilingi sekitar 50 hewan kecil. "Kami menemukan 3 sampai 4 tipe berbeda, mayoritas adalah eelpout (sejenis belut) yang menunggu amphipod datang dan memakannya," kata Dr Higgs.

Namun, tim tidak menemukan hewan lain, seperti cacing pemakan tulang di sekitar bangkai hiu dan ikan pari. "Ekosistem tampaknya berbeda dengan apa yang terjadi pada bangkai paus."

Tim juga tak yakin mengapa ada 4 hewan mati sekaligus di area yang relatif kecil. "Kebanyakan hewan laut hidup di permukaan dan mati secara wajar, yang otomatis akan meningkatkan jumlah bangkai di dasar laut."

Para peneliti memperkirakan bahwa bangkai hewan besar bisa menyediakan sekitar 4 % dari total makanan yang muncul di dasar laut di daerah ini. Mendorong peningkatan populasi ikan lainnya. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.