Paus Fransiskus: Alien Juga Bisa Dibaptis

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Tahta Suci Vatikan Paus Fransiskus kembali menunjukkan kejenakaan dan keterbukaannya kepada jemaat Katolik. Dia berbicara santai soal makhluk asing dari angkasa luar: alien.

Dengan nada guyon, Paus Fransiskus yang juga mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina itu mengatakan, siapa saja bisa dibaptis, termasuk alien. Katolik tak memberikan batasan bagi siapapun yang ingin 'disucikan'.

"Kristen tak 'menutup pintu' bagi siapapun yang ingin dibaptis. Makhluk berkulit hijau, hidung panjang, telinga besar, seperti yang digambarkan anak-anak, juga bisa," ujar Paus kepada jemaat, seperti dilaporkan Vatican Radio, yang dimuat News.com.au, Selasa (13/5/2014).

"Jika besok, misalnya, ada sekelompok makhluk ekspedisi dari Mars dan beberapa di antaranya datang ke kita, dan mengatakan, 'Saya ingin dibaptis,', apa yang akan Anda lakukan," imbuh Paus, mencontohkan.

Keberadaan alien hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. Ada yang percaya, ada juga yang tidak. Namun sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan eksistensi makhluk ekstraterresterial itu. Setidaknya yang bertamu dengan piring terbang ke Bumi.

Meski demikian, bila alien memang ada, hal itu dinilai tak akan mengancam peradaban manusia, termasuk agama. Seperti yang pernah dikatakan ahli teologi Pacific Lutheran Theological Seminary asal Berkeley, California, bahwa penemuan alien bukanlah ancaman bagi agama-agama di dunia.

Dia mengatakan argumen tersebut berdasarkan hasil survei terhadap 1.300 pemeluk agama berbeda di seluruh dunia.  "Jelas, mayoritas pemeluk agama, lepas dari apa agamanya, tidak melihat kontak dengan mahluk angkasa luar sebagai ancaman bagi keyakinan mereka," katanya, yang dimuat dalam jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society.

Sejak menjadi Paus pada 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio dikenal sebagai sosok yang sederhana. Seperti pergi naik angkutan umum dan tinggal di hotel murah. Ia juga kerap memberikan pertolongan secara terbuka kepada orang yang membutuhkan bantuan. Misalnya Paus berusia 77 tahun itu pernah menelepon perempuan yang hamil di luar nikah untuk memberikan saran terbaik. (Ein)