Sukses

Pesawat Mata-mata Korea Utara Jatuh di Korea Selatan

Drone ini mencoba mendapatkan data intelijen pandangan mata terkait Korea Selatan, sekaligus menjajal sistem pertanahan udara pihak selatan.

Liputan6.com, Seoul Perseteruan dua Korea tidak selalu terlihat di permukaan. Tapi juga secara diam-diam. Baru-baru ini Korea Utara mencoba mengirimkan pesawat-pesawat tak berawak untuk mengintai ke dalam wilayah Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan dalam Stars and Stripes (8/5/2014).

Tiga pesawat mungil tak berawak (drone) diluncurkan dari Korea Utara untuk keperluan pengintaian dan telah diprogram untuk terbang melintasi bangunan-bangunan militer Korea Selatan, demikian diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional (Ministry of National Defense—MND) hari Kamis ini.

Pernyataan dari MND menyebutkan bahwa bukti yang didapat oleh penyidikan bersama oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat berupa analisis rencana penerbanan drone, yang semuanya menunjukkan peluncuran dari Korea Utara dan dimaksudkan untuk bisa kembali ke Korea Utara.

Baek Seung-joo, Wakil Menteri Pertahanan Nasional, mengatakan kepada para wartawan bahwa drone ini mencoba mendapatkan data intelijen pandangan mata terkait Korea Selatan dan menjajal apakah sistem pertanahan udara Korea Selatan dapat menjejas benda-benda kecil.

Drone sederhana berwarna biru ini memiliki kesamaan ukuran dan rancangan. Baek mengatakan bahwa benda-benda itu tidak memiliki kemampuan membawa senjata atau perangkat lunak yang bisa mengirim tayangan langsung ke stasiun bumi, sehingga menunjukkan bahwa Korea Utara masih dalam tahap awal untuk mengembangkan teknologi pesawat tak berawak (unmanned aerial vehicles—UAV). “Kita melihat ini sebagai tahap permulaan membangun UAV,” katanya.

Namun demikian, Baek mengingatkan tentang kebiasaan Korea Utara yang sering “tidak masuk akal” dan “tidak terduga” sehingga bisa saja drone itu menjadi ancaman jika Pyongyang mencoba memasang senjata di pesawat-pesawat itu.

Sebuah drone ditemukan pada tanggal 24 Maret lalu di kota perbatasan Paju, diikuti seminggu kemudian dengan penemuan satu drone lagi di pulau Baenynyeong di perbatasan.

Drone ke tiga ditemukan di musim gugur lalu di pegunungan di kawasan timur negara itu, oleh penduduk setempat, walaupun pihak militer Korea Selatan baru mengumumkannya pada tanggal 6 April.

Baik pernyataan Baek maupun pernyataan Kementerian Pertahanan Nasional tidak memberikan perincian tentang sejauh mana keterlibatan Amerika Serikat dalam penyidikan itu.

Baek mengatkan bahwa Korea Selatan sedang meningkatkan kemampuannya untuk menembak jatuh setiap UAV yang menerobos ruang udaranya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini