Sukses

Atut Sidang Perdana, Mahasiswa Banten Gelar Aksi Tutup Mulut

Menurut demonstran, pasca terseretnya Atut dengan dugaan kasus suap Pilkada Lebak di MK, mereka melihat tak adanya reformasi birokrasi.

Liputan6.com, Serang - Mahasiswa Banten dari Untirta Movement Comunitiy (UMC) dan Komunitas Mahasiswa Soedirman (KMS) 30 menggelar aksi tutup mulut di depan Kantor Pendopo Lama Gubernur Banten di jalan Brigjen Syam`un, Kota Serang.

"Pasca terseretnya Atut (Ratu Atut Chosiyah) dengan dugaan kasus suap pilkada MK (Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi), kami melihat tidak adanya reformasi birokrasi. Selama Atut memimpin, dia menaruh orang-orangnya di setiap dinas. Kita ingin sebuah perubahan di birokrasi Banten," kata Rijalul Kahfie, humas aksi di sela-sela unjuk rasa, Selasa (6/5/2014).

aksi massa ini menuntut agar Banten bersih dari korupsi dan bersih dari orang-orang Atut. "Kalau tetap ada orang Atut yang menaruh orangnya di birokrasi, maka tidak akan ada perubahan. Semisal calon sekda, mereka orang kotor, mereka orang Atut. Semisal Hudaya, yang terjerat kasus pengadaan alat laboratorium, yang merugikan negara sebesar Rp 80 miliar," jelas Rijalul.

Di lain pihak, orang yang pernah merasa terzalimi oleh Ratu Atut dalam kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang kini menjabat sebagai Bupati Lebak setelah melewati Pemungutan Suara Ulang (PSU) mengatakan, dirinya menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum. "Semoga berjalan lancar aja," jawab Iti melalui pesan singkatnya.

Pada hari ini Ratu Atut menjalani sidang perdana terkait kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak. Dalam persidangannya, Ratu Atut menerima dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Sedangkan nama kandidat sekda atau sekretaris daerah yang dicalonkan oleh Ratu Atut adalah Kepala Dinas Pendidikan Hudaya Latukonsina, Kepala Dinas Perhubungan Ovar Sohari, dan Kepala Dinas Keuangan dan Anggaran Daerah Zainal Mutaqin. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.