Sukses

Demi Percepat Evakuasi, Murid di Sekitar Merapi Boleh Naik Motor

Aturan siswa SMP tak boleh naik motor ke sekolah tidak berlaku, di kawasan rawan bencana Gunung Merapi.

Liputan6.com, Magelang - Siswa SMP memang tidak diperbolehkan menggunakan sepeda motor menuju ke sekolah. Namun, aturan ini tidak berlaku di kawasan rawan bencana Gunung Merapi.

Para siswa SMP Negeri 2 Pagerjurang Kepuharjo Cangkringan Sleman, justru diperbolehkan mengendarai sepeda motor ke sekolah. Kepala Sekolah SMPN 2 Cangkringan Hadi Suparmo mengatakan, siswanya diijinkan mengendarai motor ke sekolah untuk percepatan evakuasi ketika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi.

SMP Negeri 2 Pagerjurang, sambung Hadi, mendapat pengecualian karena termasuk Sekolah Siaga Bencana.

"Siswa di sini (SMPN 2 Cangkringan) memang diperbolehkan membawa motor, ya karena kondisi dekat Merapi. Jika sewaktu-waktu perlu (evakuasi)," kata Hadi Senin (5/5/2014).

Hadi menjelaskan, siswanya diijinkan mengendarai motor ke sekolah karena letak sekolah yang berjarak 7 km dari puncak Merapi. Sehingga, jika waktunya evakuasi para siswa dapat lebih cepat bergerak, jika dibandingkan harus menyewa kendaraan.

"Biar lebih cepat kalau evakuasi, jika harus menunggu armada kan lama," ujarnya.

Sebagai sekolah Siaga Bencana, siswanya juga dibekali ilmu pengetahuan kesiap-siagaan dalam menghadapi resiko bencana erupsi Merapi. Gedung sekolah juga telah dilengkapi dengan rambu-rambu mitigasi bencana, seperti jalan evakuasi dan titik kumpul.

"Kalau terjadi erupsi, anak-anak sudah dipersiapkan di titik kumpul dulu melalui jalur evakuasi yang ada di sepanjang dinding sekolah. Anak-anak sudah paham," pungkas Hadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.